ThinkEdu

Women Empowerment Wanita Punya Andil Besar Mempertahankan Haknya

Women Empowerment Wanita Punya Andil Besar Mempertahankan Haknya
Foto : Instagram / paul.shoul - tautan
Lingkaran id Pemberdayaan perempuan dapat didefinisikan untuk mempromosikan rasa harga diri perempuan, kemampuan mereka untuk menentukan pilihan mereka sendiri, dan hak mereka untuk mempengaruhi perubahan sosial bagi diri mereka sendiri dan orang lain.

Ini terkait erat dengan pemberdayaan perempuan – hak asasi manusia mendasar yang juga merupakan kunci untuk mencapai dunia yang lebih damai dan sejahtera.

Boy William Ungkap Ayu Ting Ting Sebagai Tipe Idealnya

Di negara-negara Barat, pemberdayaan perempuan seringkali diasosiasikan dengan fase-fase tertentu dari gerakan hak-hak perempuan dalam sejarah. Gerakan ini cenderung terpecah menjadi tiga gelombang, yang pertama dimulai pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 di mana hak pilih menjadi ciri utamanya. Gelombang kedua tahun 1960-an termasuk revolusi seksual dan peran perempuan dalam masyarakat. Feminisme gelombang ketiga sering terlihat dimulai pada tahun 1990-an.

Pemberdayaan perempuan dan mempromosikan hak-hak perempuan telah muncul sebagai bagian dari gerakan global utama dan terus membuka jalan baru dalam beberapa tahun terakhir. Hari-hari seperti Hari Pemberdayaan Perempuan Internasional juga mendapatkan momentum.

Namun terlepas dari banyak kemajuan, perempuan dan anak perempuan terus menghadapi diskriminasi dan kekerasan di setiap bagian dunia.

Kesetaraan gender adalah hak asasi manusia, dan juga fundamental untuk memiliki dunia yang damai dan sejahtera.

Berbicara Tentang Strict Parents

Tetapi anak perempuan dan perempuan terus menghadapi tantangan yang signifikan di seluruh dunia. Perempuan biasanya kurang terwakili dalam kekuasaan dan peran pengambilan keputusan. Mereka menerima upah yang tidak setara untuk pekerjaan yang setara, dan mereka sering menghadapi hambatan hukum dan hambatan lain yang memengaruhi peluang mereka di tempat kerja.

Di negara berkembang, anak perempuan dan perempuan sering dipandang kurang berharga dibandingkan anak laki-laki. Alih-alih disekolahkan, mereka sering disuruh melakukan pekerjaan rumah tangga di rumah atau dinikahkan untuk mas kawin sebelum mereka dewasa. Sebanyak 12 juta anak perempuan di bawah umur menikah setiap tahun.

Sementara beberapa kemajuan sedang dibuat di berbagai belahan dunia, masih banyak yang harus dilakukan untuk memperbaiki masalah ketidaksetaraan gender.
Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Webinar Thinkedu
Berita Terbaru