Lingkaran – Cadangan nikel milik Indonesia membuat banyak perusahaan global tertarik mendirikan perusahaanya, antara lain BASF yang berbasis di Jerman hingga Sumitomo Metal Mining di Jepang untuk membangun fasilitas pemrosesan nikel di Indonesia karena negara telah melarang eskpor biji mentah, dikutip dari Asia Nikkei.
India Memiliki Pabrik Baterai EV Pertama, Memotong Ketergantungan Terhadap ChinaNikkei adalah bagian penting dari aki kendaraan listrik, dan Indonesia berharap dapat memanfaatkan cadangannya yang melimpah untuk membangun rantai pasokan aki dalam negeri.
BASF dan pengolah nikel Prancis Eranet sedang mempertimbangkan untuk membangun kompleks pemurnian nikel dan kobalt di Indonesia. Fasilitas tersebut akan memasok 42.000 ton nikel dan 5.000 ton kobalt per tahun, untuk digunakan dalam bahan katoda baterai lithium-ion.
Sumitomo Metal Mining juga telah menyatakan minat yang kuat untuk menghadirkan kilang pada pertengahan dekade, dengan nilai investasi miliaran dolar. Tiga pabrik pemurnian nikel sedang dibangun di Indonesia untuk mulai beroperasi pada 2023, menurut Kementrian ESDM termasuk fasilitas untuk perusahaan pertambangan milik negara ANTAM.