Lingkaran.id - Sebanyak 2.980 jiwa masyarakat di Kota Samarinda, Kalimantan Timur terdampak banjir yang terjadi sejak 27 Januari 2025.
"Berdasarkan data sementara yang terhimpun, warga yang terdampak banjir tersebar di lima kecamatan dengan rincian 25 RT, 952 kepala keluarga dan untuk bangunan berjumlah 916 unit," kata Kepala BPBD Kota Samarinda, Suwarso di Samarinda, Rabu.
Suwarso mengungkapkan, wilayah terdampak paling parah berada di Kecamatan Samarinda Utara dan Sungai Pinang. Selain itu, banjir juga merendam sejumlah wilayah di Kecamatan Samarinda Ulu, Sungai Kunjang, dan Loa Janan Ilir.
Seorang Kakek Tega Cabuli 4 Anak Tetangga Hingga Diamuk Warga"Untuk wilayah kelurahan yang terdampak terutama di Kelurahan Sempaja Timur, Perumahan Griya Mukti di Gunung Lingai, Sempaja Selatan, dan Temindung Permai," jelasnya.
Ia mengatakan, BPBD Kota Samarinda telah membuka pintu bagi seluruh pihak yang ingin memberikan bantuan, baik berupa makanan, logistik, maupun tenaga untuk evakuasi.
"Kami mengimbau para pengusaha untuk turut serta membantu para korban banjir," imbau Suwarso.
Berdasarkan data terkini, sebanyak 25 RT (rukun tetangga) dengan total 952 kepala keluarga (KK) dan 2.980 jiwa terdampak banjir. Sebanyak 916 bangunan terendam.
Suwarso mengingatkan bahwa potensi kenaikan tingkat air masih ada, terutama jika hujan terus mengguyur wilayah Samarinda.Meski demikian, pihaknya terus memantau kondisi bendungan dan sungai untuk mengantisipasi peningkatan debit air.
Kim Jong Un Tegaskan Program Nuklir Korea Utara Akan Berlanjut Tanpa Batas Waktu“Berdasarkan pantau tinggi muka air di Bendungan Benanga hingga pukul 7 pagi sekitar 790, status siaga artinya mengalami penurunan,”jelasnya.
Sementara itu, BMKG menyatakan bahwa curah hujan di wilayah Samarinda berkisar antara sedang hingga tinggi.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, mengenali potensi bahaya, dan melakukan evakuasi mandiri jika memungkinkan.
“Namun, jika membutuhkan bantuan, segera informasikan ke posko yang tersedia,” tutupnya.