Lingkaran.id- Permainan yang tengah viral dikalangan anak-anak saat ini yakni lato-lato menjadi sorotan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Barat yang melarang siswanya membawa mainan lato-lato ke sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Barat, Edwin Kastolani Burta yang telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No 420/13/IV/01/2023 dan berlaku sejak 3 Januari 2023.
Penggerebekan Ratusan Tanaman Ganja di Area Kebun KopiEdwin Kastolani Burta mengungkapkan bahwa permainan lato-lato memberikan sejumlah dampak yang negatif terhadap siswa apabila dibawa ke lingkungan sekolah.
"Larangan tersebut berlaku untuk semua jenjang, mulai dari TK, SD, hingga SMP, negeri maupun swasta. Dengan harapan siswa dapat lebih fokus belajar," ungkap Edwin pada Rabu (4/1/2023).
Hotman Paris Soroti Putusan Pengadilan Kasus Pemerkosaan Vonis Pelaku 7 Bulan Penjara, Tunggu Orang Tua Korban di Kopi JhonyEdwin juga menyebutkan bahwa banyak efek negatif yang dapat ditimbulkan dari mainan lato-lato seperti suara bising dan ditakutkan menjadi alat atau media untuk berkelahi mengingat bahan yang digunakan padat dan keras sehingga sangat membahayakan.
"Selain agar siswa lebih fokus belajar, juga karena mainan asal Amerika yang pernah ngetren di era 1960-an ini terbuat dari bahan plastik padat dan keras, sehingga rawan digunakan untuk berkelahi," jelas Edwin.
Aturan larangan bermain lato-lato dilingkungan sekolah ini diyakininya untuk kebaikan bersama dan berharap para orang tua dapat maklum dan mendukung keputusan tersebut.***