ThinkEdu

Bangkit Bersama, Merubah Yang Buruk Mempertahankan Yang Baik

Bangkit Bersama, Merubah Yang Buruk Mempertahankan Yang Baik
Foto: Gerd Altmann dari Pixabay
Lingkaran.id -Kehidupan memang seperti layaknya roda yang berputar, terkadang diatam kadang pula dibawah. Melalui hal tersebut mari coba kita merenungi bersama ternyata benar juga ya?

Ketika melihat kehidupan orang-orang disekitar kita atau bahkan diri sendiri sering kali rasanya proses kehidupan itu memabawa kita kepada titik yang tidak pernah kita duga-duga.

Coba ingat-ingat kembali apa saja hal-hal yang kamu inginkan dalam kehidupan ini atau apa saja cita-cita yang kamu inginkan ternyata tidak semuanya bisa selalu terwujud. Hal ini menyebabkan diri kita sering sekali merasa gagal padahal kamu telah berusaha semaksimal mungkin.

Pada saat mengalami suatu kegagalan pahamilah bahwa penyebabkan bukan karena usaha yang kurang namun kegagalan itu akan membawa kita kepada kesuksesan yang lebih dari yang kamu inginkan.

Menjadi Dewasa Adalah Pilihan

Melalui tulisan ini saya menyampaikan bahawa sudah saatnya kita untuk bangkit bersama, banyak cita-cita dan kenginan yang saya inginkan ternyata semua tidak sesuai dengan apa yang saya pikirkan dan kehendaki. Namun saat ini sudah waktunya untuk bangkit, bukan meratapi nasib melainkan kita harus berani melangkah untuk lebih baik lagi.

Saya percaya bahwa kesuksesan bisa dicapai ketika kita mau bangkit dari kegagalan dan keterpurukan. Terlambat bukan berarti gagal namun jangan pernah berhenti mencoba untuk mencapai hal yang kita impikan.

Dalam ilmu psikologi tertanya proses bangkit dari kegagalan disebut  “resiliensi” yang mana menurut Reivich & Shatte, 2002 berpendapat bahwa resiliensi adalah kemampuan seseorang dalma mengatasi, melalui dan kembali kepada kondisi semula setelah mengalami kejadian yang menekan.

Ketika seseorang memiliki kemampuan untuk bangkit (Resiliensi) yang baik maka ia akan mampu untuk mengelola stress dalam kehidupannya, yang mana ketika sedang menghadapi suatu keterpurukan ia dapat bangkit kembali.

Berikut ini tujuh aspek dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi resiliensi menurut Reivich dan Shatte 2002:
  1. Pengaturan emosi
  2. Pengendalian diri
  3. Optimis
  4. Analisis penyebab masalah
  5. Empati
  6. Efikasi diri
  7. Kamampuan untu meraih apa yang diinginkan
Mengenal Istilah Apa Itu Narcisstistic Personality Disorder (NPD)

Ingatlah bahwa dalam kehidupan ini tentu pasti ada hal-hal yang tidak memihak kepada kita, ketika kita tidak mencapai suatu hal yang kita impikan bukan berarti kita gagal. Namun penting untuk kita pahami bahwa lebih baik untuk terus bangkit dan membenahi diri dibandingkan berhenti untuk sesuatu yang semakin tidak pasti.***
Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik