ThinkEdu

Analisis Turunya Pasar Modal Indonesai Turun Sebeasar 2,5%

Analisis Turunya Pasar Modal Indonesai Turun Sebeasar 2,5%
Lingkaran.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan tajam. IHSG turun sebesar 2,5% atau 181,55 poin menjadi 7.103,17 pada penutupan perdagangan hari ini. Berikut adalah analisis kejatuhan IHSG hari ini:

Sentimen Global Sentimen global yang buruk menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kejatuhan IHSG hari ini. Sejak beberapa hari terakhir, pasar saham global mengalami gejolak akibat kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi global, kenaikan suku bunga, dan konflik geopolitik.

https://lingkaran.id/ekonomi-bisnis/5-saham-yang-disukai-oleh-investor-asing-di-pasar-modal-indonesia

Rupiah Melemah Melemahnya nilai tukar rupiah juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kejatuhan IHSG. Rupiah melemah terhadap dolar AS, sehingga memicu aksi jual investor asing di pasar saham Indonesia.
Saham Saham Bluechip Melemah Saham-saham bluechip seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun secara signifikan pada perdagangan hari ini, yang mempengaruhi penurunan IHSG secara keseluruhan.

Tekanan Jual Investor Asing Tekanan jual investor asing juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kejatuhan IHSG. Sejak awal tahun ini, investor asing cenderung melakukan aksi jual di pasar saham Indonesia karena kekhawatiran akan kondisi perekonomian global dan kebijakan moneter yang lebih ketat.

https://lingkaran.id/ekonomi-bisnis/sentimen-negatif-prediksi-pasar-ihsg-pagi-ini

Fluktuasi Harga Komoditas Fluktuasi harga komoditas seperti minyak mentah dan logam juga mempengaruhi IHSG. Harga minyak mentah turun tajam pada hari ini karena kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi global yang lebih lambat.

Meskipun IHSG mengalami penurunan tajam pada hari ini, para analis berpendapat bahwa kejatuhan ini bersifat sementara dan tidak mengindikasikan adanya masalah fundamental di pasar saham Indonesia. Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian Indonesia yang terus tumbuh dan berkembang, sehingga pasar saham di Indonesia masih menawarkan potensi keuntungan jangka panjang bagi investor.***
 
Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Webinar Thinkedu
Berita Terbaru