Lingkaran.id - Di tengah eskalasi konflik dan situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, 200 staf medis di wilayah tersebut dilaporkan mengalami kekurangan makanan yang parah selama bulan suci Ramadan.
Dengan tidak adanya makanan saat sahur dan buka puasa, para petugas medis yang bekerja keras untuk merawat korban konflik di Gaza terpaksa menghadapi penderitaan tambahan selama bulan suci. Kementrian Kesehatan Gaza mengungkapkan bahwa staf memulai Rmadhan tanpa sahur dan bebuka puasa.
Menjaga Kesehatan Selama Bulan Puasa: Tips dan Informasi Penting untuk Umat Muslim Situasi ini menggambarkan tantangan besar yang dihadapi oleh para pekerja kesehatan di Gaza, di mana akses terhadap makanan dan bantuan kemanusiaan menjadi semakin sulit akibat blokade yang telah berlangsung bertahun-tahun dan kerusakan infrastruktur yang disebabkan oleh serangan militer.
“Kondisi tim medis di Gaza utara telah memburuk akibat kurangnya makananan. Lebih dari 2.000 petugas medis di Gaza Utara memulai Ramadhan tanpa makan sahur dan berbuka puasa” Jelasnya, dikutip dari situs berita KOMPAS.com
Organisasi kemanusiaan dan Lembaga di seluruh dunia dipanggil untuk segera bertindak dan memberikan bantuan mendesak kepada para staf medis yang bekerja di Gaza.
2.269 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Brutal Israel, Ratusan Ribuan Warga Mengungsi Tanggapan yang cepat dan efektif diperlukan untuk mencegah tragedi kemanusiaan yang lebih besar dan memastikan bahwa para petugas medis dapat melanjutkan tugas kemanusiaan mereka tanpa harus mengalami kelaparan dan penderitaan tambahan.