
Pelatihan menggunakan metode IN-ON-IN, di mana tahap IN-1 berlangsung selama lima hari dengan menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi robotik dan kecerdasan buatan. Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrianus Amri, S.STP., M.Si., membuka acara secara resmi dan menyampaikan arahan penting bagi para peserta.
Dalam sambutannya, Adrianus menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Kurikulum Kecerdasan Artifisial (KKA), sebagaimana tercantum dalam Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 yang merupakan perubahan dari Permendikbud Ristek Nomor 12 Tahun 2024 terkait kurikulum pada jenjang PAUD, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
“Guru harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang pesat. Melalui pelatihan ini, guru akan mendapatkan pengetahuan dasar dan keterampilan dalam bidang koding serta kecerdasan buatan. Diharapkan ilmu yang diperoleh dapat diterapkan kepada siswa, sehingga lahir generasi yang tidak hanya mampu memanfaatkan teknologi tetapi juga menciptakannya,” ujar Adrianus.
Labirin Sriwijaya 2025 Sukses Digelar: PCMI Sumsel Dorong Ekosistem Wirausaha Muda Sumsel
Selain itu, Kepala Balai Guru Penggerak (GTK) Sumatera Selatan, Dra. Hj. Ohorella Erma, M.I.Kom., juga menyampaikan dukungannya. Menurutnya, pelatihan ini memiliki nilai strategis dalam mencetak guru yang kompeten dalam bidang teknologi sehingga nantinya dapat berbagi ilmu dengan guru lain yang belum memperoleh kesempatan serupa.
“Kami berharap ada efek domino dari pelatihan ini. Guru yang telah mengikuti pelatihan diharapkan dapat menyebarkan pengetahuan dan keterampilannya ke sekolah-sekolah lain,” jelas Erma.
Sementara itu, Direktur LPD PT Jully Tjindrawan Robotik, Jully Tjindrawan, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan ini tidak berhenti pada satu kali pertemuan, melainkan akan dilakukan secara berkelanjutan melalui sesi video conference dan pertemuan tatap muka berkala selama dua setengah bulan ke depan.
“Kami melihat semangat yang luar biasa dari para guru peserta pelatihan. Ini menjadi langkah awal penting dalam mempersiapkan tenaga pendidik agar mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Harapannya, keterampilan koding dan AI yang dipelajari dapat diterapkan di kelas sehingga siswa memiliki bekal menghadapi era digital,” ungkap Jully.***