Merasa lelah setelah seharian beraktivitas adalah hal yang normal. Namun, jika kelelahan tersebut berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, itu bisa menjadi tanda bahwa kamu butuh istirahat mental. Kecapekan ini tidak hanya fisik, tetapi juga mental.
Banyak orang mengabaikan rasa lelah ini dengan mengonsumsi kafein atau memaksakan diri untuk terus bekerja. Namun, kelelahan mental yang diabaikan dapat berujung pada burnout, suatu kondisi di mana kamu merasa habis, tidak berenergi, dan kehilangan motivasi.
Mood yang naik turun bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti stres, kelelahan, atau situasi sekitar. Namun, jika perubahan mood tersebut menjadi lebih sering dan tidak terkendali, itu mungkin pertanda bahwa kamu butuh istirahat mental.
Banyak orang yang merasa emosi labil ketika mereka kelebihan beban mental. Mereka mungkin merasa lebih sensitif, mudah marah, atau bahkan merasa sedih tanpa alasan yang jelas.
Ketika kamu merasa mental fatigue (kelelahan mental), salah satu tanda yang paling jelas adalah menurunnya kemampuan kognitif. Kamu mungkin merasa sulit untuk berkonsentrasi, mengambil keputusan, atau bahkan melakukan tugas-tugas sederhana.
Ini karena otak juga memerlukan "waktu istirahat" untuk pulih. Ketika kamu terus mendorong dirimu tanpa memberikan waktu untuk beristirahat, otak bisa menjadi "overloaded" dan kehilangan fokus.
Tidur adalah salah satu cara tubuh untuk memulihkan diri, baik secara fisik maupun mental. Namun, ketika kamu mengalami stres atau kelelahan mental, pola tidurmu biasanya akan terganggu.
Beberapa orang mungkin akan mengalami insomnia (sulit tidur), sementara yang lain mungkin akan tidur berlebihan. Keduanya adalah tanda bahwa tubuhmu mencoba untuk "melarikan diri" dari kelelahan mental.
Ketika seseorang merasa kelelahan mental, salah satu reaksinya adalah menarik diri dari interaksi sosial. Mereka mungkin merasa bahwa bertemu dengan orang lain terasa "terlalu berat" atau "tidak ada gunanya".
Padahal, interaksi sosial adalah salah satu cara untuk memulihkan mental dan mendapatkan dukungan. Namun, ketika kamu merasa "habis", kamu mungkin lebih memilih untuk menyendiri daripada bersosialisasi.
Jika kamu mengalami beberapa atau semua tanda di atas, jangan ragu untuk memberikan dirimu waktu untuk istirahat mental. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
Kesehatan mental adalah bagian penting dari hidup yang seimbang. Jangan tunggu sampai kondisimu semakin parah sebelum kamu mengambil tindakan. Ingat, istirahat mental bukanlah tanda kelemahan, melainkan tanda bahwa kamu peduli dengan dirimu sendiri.
Jika kamu merasa tidak mampu mengatasi kondisimu sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan dari ahli atau orang-orang terdekat. Ingat, kamu tidak sendirian dalam perjalanan ini.****