Kades Diciduk Polisi saat Pesta Narkoba Bareng Teman
Wulan _ 11 jam yang lalu
Lingkaran.id - Seorang Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, berinisial L, yang menjabat di Desa Pandansari, Kecamatan Kajoran, harus berurusan dengan hukum setelah tertangkap menggunakan narkoba jenis sabu bersama tiga rekannya. Kabar penangkapan ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Satuan Narkoba Polresta Magelang, AKP Tri Widaryanto. Ia membenarkan bahwa salah satu dari empat orang yang diamankan adalah seorang kepala desa yang masih aktif menjabat.Sindikat Penjualan Bayi Terungkap, Total 13 Tersangka Ditangkap, 6 Bayi Diselamatkan"Benar, yang kami amankan adalah Kades Pandansari, Kecamatan Kajoran," ujar Tri saat dikonfirmasi pada Jumat (19/7/2025).Tri menjelaskan, pengungkapan kasus ini bermula dari informasi warga yang mencurigai aktivitas sekelompok orang yang kerap berkumpul di daerah tersebut. Dari hasil penyelidikan, petugas akhirnya mengamankan empat orang, termasuk Kades L, yang sedang berada di lokasi."Awalnya mereka kumpul untuk membahas transaksi ruko. Tapi dalam pertemuan itu, mereka justru sepakat untuk membeli sabu secara patungan. Ada yang disuruh membeli sedikit sabu, lalu digunakan bersama di tempat itu," ungkap Tri.Hasil Otopsi Dokter Forensik Brasil Ungkap Kematian Juliana di RinjaniPolisi menyita barang bukti berupa sabu seberat 10 gram dari keempat pelaku. Meski kepemilikan barang haram tersebut diklaim terpisah, Kades L diketahui ikut mengonsumsi sabu hasil urunan bersama, dengan kontribusi sekitar Rp 200 ribu."Hasil tes urinenya positif. Jadi walaupun dia tidak memiliki sabu secara utuh, tetap kami tahan karena terlibat langsung dalam penggunaan," tambahnya.Kades L kini ditahan bersama tiga rekannya untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Penangkapan terhadap pejabat desa ini menjadi pukulan keras dalam upaya pemberantasan narkoba, khususnya di lingkungan pemerintahan desa.***
Read More Terseret Isu Kehamilan Erika Carlina, DJ Panda Angkat Bicara dan Tunjukkan Bukti
Wulan _ 11 jam yang lalu
Lingkaran.id - Nama DJ Panda tiba-tiba menjadi perbincangan hangat publik setelah aktris Erika Carlina membuat pengakuan mengejutkan bahwa dirinya kini tengah mengandung anak dari hasil hubungan di luar pernikahan. Erika mengungkapkan bahwa kehamilannya telah memasuki usia sembilan bulan, tanpa menyebut siapa sosok pria yang bertanggung jawab.Pernyataan tersebut langsung memicu spekulasi luas di kalangan warganet. Banyak yang kemudian menuding DJ Panda sebagai pria yang dimaksud, lantaran keduanya diketahui pernah menjalin hubungan asmara di masa lalu.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiDesakan publik yang terus mengarah padanya membuat DJ Panda akhirnya buka suara. Melalui akun media sosialnya, ia membantah tegas tuduhan bahwa dirinya adalah ayah dari anak yang dikandung Erika Carlina. Tak hanya itu, DJ Panda juga melampirkan bukti untuk memperkuat pernyataannya.Dalam sebuah unggahan, DJ Panda memperlihatkan tangkapan layar dari grup penggemar miliknya. Unggahan tersebut menjadi respons atas pernyataan Erika yang sebelumnya menyebut bahwa pria yang menghamilinya aktif melakukan siaran langsung (live) dan memiliki grup penggemar di WhatsApp yang hanya berisi 19 orang anggota.Terungkap Pesinetron Pria Peras Pacar Sesama Jenis adalah Muhammad Rayyan AlkadrieNamun, tangkapan layar yang dibagikan DJ Panda memperlihatkan fakta berbeda. Grup WhatsApp penggemar yang ia miliki ternyata berisi 531 anggota, jumlah yang sangat jauh dari yang disebutkan Erika. DJ Panda juga menyisipkan isi percakapan dalam grup tersebut, yang menunjukkan reaksi kaget dan pembelaan dari para penggemarnya terhadap isu yang menimpa sang DJ.Lewat unggahan tersebut, DJ Panda seakan ingin menegaskan bahwa ia bukanlah sosok pria yang dimaksud oleh Erika dalam pernyataannya di podcast bersama Deddy Corbuzier.Hingga saat ini, Erika Carlina belum memberikan klarifikasi lanjutan terkait siapa sebenarnya ayah dari bayi yang dikandungnya. Sementara itu, publik terus menantikan perkembangan terbaru dari polemik yang tengah menjadi sorotan ini.***
Read More Pengamanan Resepsi Pernikahan Anak Gubernur Jabar Makan Korban Jiwa
Wulan _ 11 jam yang lalu
Lingkaran.id - Insiden duka mewarnai acara pesta rakyat dalam rangka resepsi pernikahan Maula Akbar Mulyadi Putra, putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina. Seorang anggota kepolisian dilaporkan meninggal dunia saat bertugas mengamankan kegiatan yang digelar di Lapangan Oto Iskandar Dinata, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat (18/7/2025).Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan, membenarkan bahwa anggota yang gugur adalah Bripka Cecep, seorang Bhabinkamtibmas yang berdinas di Polsek jajaran Polres Garut.Kepala SMA Dinonaktifkan Usai Siswa Bunuh Diri karena Tak Naik Kelas"Ya, benar. Anggota kami, atas nama Bripka Cecep, meninggal dunia saat menjalankan tugas pengamanan acara resepsi," ujar Hendra saat dikonfirmasi oleh awak media.Bripka Cecep diketahui turut mengatur jalannya kerumunan warga dan membantu mengevakuasi beberapa pengunjung yang pingsan akibat berdesak-desakan saat berupaya masuk ke Pendopo tempat berlangsungnya resepsi pernikahan."Setelah situasi mulai kondusif dan acara berjalan dengan tertib, almarhum sempat duduk untuk beristirahat. Saat itu, beliau tiba-tiba pingsan dan kemudian dinyatakan meninggal dunia. Proses evakuasi langsung dilakukan oleh petugas medis yang membawanya ke rumah sakit menggunakan ambulans," jelas Hendra.Viral! Perempuan Diduga Jadi Korban Jambret, Terseret Beberapa MeterTak hanya Cecep, dua orang warga sipil juga dilaporkan meninggal dunia dalam kejadian yang sama. Namun, hingga saat ini identitas kedua korban tersebut masih dalam proses konfirmasi pihak kepolisian."Menurut laporan yang kami terima dari Polres Garut, terdapat dua warga sipil lainnya yang turut menjadi korban jiwa. Kami masih menunggu kepastian identitas dari kedua orang tersebut," sambungnya.Pihak kepolisian juga tengah melakukan evaluasi bersama pihak event organizer (EO) untuk meninjau kembali proses perencanaan dan pelaksanaan pengamanan dalam kegiatan berskala besar seperti ini, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.***
Read More Viral Guru Madrasah Didenda Rp 25 Juta karena Tampar Murid
Wulan _ 11 jam yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah rekaman video beredar luas di media sosial memperlihatkan seorang guru madrasah diniyah (madin) di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang dikenai denda puluhan juta rupiah usai menampar seorang murid. Kejadian ini langsung menyita perhatian warganet dan memicu berbagai reaksi.Dalam video yang viral tersebut, terlihat momen ketika guru madin diduga menandatangani sebuah surat pernyataan atau kesepakatan bersama dengan pihak wali murid. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa guru tersebut diwajibkan membayar denda sebesar Rp 25 juta sebagai bentuk pertanggungjawaban atas insiden penamparan tersebut.Viral! Cewek Nemplok di Kap Mobil Gegara Mantan"Guru madin di wilayah Ngampel, Desa Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, didenda Rp 25 juta karena menampar muridnya. Tindakan ini membuat wali murid tidak menerima perlakuan tersebut," demikian bunyi narasi dalam unggahan.Menanggapi kabar tersebut, Perangkat Desa Jatirejo, Latif, membenarkan bahwa peristiwa tersebut memang benar terjadi. Namun, ia enggan memberikan penjelasan secara rinci karena kasus tersebut ditangani langsung oleh pihak madrasah.Diadopsi Lewat Medsos, Balita 4 Tahun Tewas Disiksa Pasangan Pengamen"Memang benar ada kejadian seperti itu, namun penanganannya sepenuhnya diserahkan kepada pihak madin," ujar Latif singkat.Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak madrasah maupun otoritas pendidikan setempat terkait sanksi tersebut dan kronologi lengkap insiden penamparan yang dimaksud.***
Read More Viral! Cewek Nemplok di Kap Mobil Gegara Mantan
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Media sosial tengah dihebohkan oleh aksi ekstrem seorang perempuan yang terlihat menempel di atas kap mobil yang sedang melaju. Video aksi nekat tersebut viral setelah diunggah oleh sejumlah akun TikTok dan Instagram, seperti @isputrantsp dan @ultanih, sejak 12 Juli 2025.Dalam rekaman berdurasi pendek itu, tampak seorang wanita mengenakan kaos dan celana jeans berpegangan erat di kap mobil sambil meneriakkan sesuatu yang tidak terdengar jelas. Identitas maupun lokasi kejadian belum dapat dipastikan hingga kini, namun peristiwa tersebut sudah menjadi bahan perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.Kronologi Mahasiswa KKN UGM Meninggal Di Maluku: Ombak Besar, Cuaca Buruk, dan Upaya EvakuasiKisah di balik kejadian ini mulai terkuak setelah akun TikTok @mira yang mengaku berada di dalam mobil saat insiden berlangsung memberikan klarifikasi melalui kolom komentar. Mira menjelaskan bahwa insiden tersebut dipicu oleh urusan pribadi terkait telepon genggam antara wanita yang menempel di kap mobil dan mantan kekasihnya, yang diketahui merupakan teman dari suami Mira.“HP yang dimaksud itu bukan milik perempuan itu, tapi milik teman saya. Mereka memang pernah tukar HP karena urusan pribadi, tapi HP teman saya malah rusak dibikin retak,” ujar Mira.Lebih lanjut, Mira menyebut bahwa perempuan tersebut terus berusaha menghubungi mantan kekasihnya, bahkan sampai melibatkan ibu mantan pacarnya untuk menuntut pengembalian ponsel.Namun karena pihak laki-laki sudah enggan berurusan lebih jauh, ponsel akhirnya dikembalikan melalui perantara suami Mira untuk menghindari konflik lebih lanjut. Meski telah berjanji tidak akan membuat keributan, perempuan itu justru bertindak di luar dugaan.“Katanya nggak mau ribut, tapi tiba-tiba nempel di mobil dan teriak-teriak bilang, ‘nggak mau, maunya ikut,’” tambah Mira.Tangis Mahasiswi Pecah di Bus Rosalia Indah, Laptop Berisi Skripsi Raib Digondol MalingAksi nekat ini sontak menuai berbagai reaksi dari netizen. Banyak yang mengecam tindakan tersebut sebagai aksi berbahaya dan tidak pantas untuk ditiru, terutama karena membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain. "Mantan emang paling bisa bikin hidup penuh drama, ya ges ya hahaha." ujar seorang warganet.***
Read More Viral! Garis Merah di Kepala ala Drakor “S Line” Jadi Tren, Netizen: Kayak Buka Aib Sendiri
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Drama Korea terbaru berjudul S Line tengah menjadi buah bibir di berbagai platform media sosial, khususnya TikTok, sejak penayangan perdananya pada 11 Juli 2025. Serial ini menarik perhatian publik bukan hanya karena perpaduan genre thriller, fantasi, dan misteri yang ditawarkan, melainkan juga karena elemen visual yang tidak biasa dan penuh teka-teki.Salah satu daya tarik utama dari drama ini adalah keberadaan garis merah mencolok yang tampak di atas kepala para karakter dalam serial tersebut. Keberadaan garis ini menjadi sorotan tajam karena belum pernah diangkat dalam konsep drama Korea sebelumnya. Cuplikan-cuplikan dengan visual garis merah ini pun dengan cepat tersebar luas dan dibagikan ulang oleh pengguna TikTok, membuat penonton bertanya-tanya mengenai maknanya.Viral! Perempuan Diduga Jadi Korban Jambret, Terseret Beberapa MeterMenambah rasa penasaran, jumlah garis yang muncul di atas kepala setiap tokoh ternyata berbeda-beda ada yang memiliki satu, dua, bahkan banyak garis, sementara beberapa tokoh lainnya sama sekali tidak memilikinya. Perbedaan ini kemudian memunculkan teori dan diskusi di kalangan penonton tentang makna simbolik dari garis-garis tersebut.Drama S Line dibintangi oleh aktor dan aktris ternama Korea Selatan seperti Lee Soo Hyuk, Lee Da Hee, dan Lee Eun Saem. Mereka memerankan karakter yang berusaha mengungkap misteri di balik keberadaan garis merah tersebut, yang ternyata hanya bisa dilihat oleh orang tertentu atau dengan bantuan alat khusus.Salah satu penjelasan yang ramai diperbincangkan muncul dari akun TikTok @wahyuhasianta, yang mengungkap bahwa garis merah tersebut merupakan simbol bahwa seseorang pernah melakukan hubungan seksual.Lisa Mariana Diperiksa Terkait Video Syur, Akui Terlibat Tapi Klaim Sebagai Korban"Setiap orang punya jumlah garis yang berbeda bisa satu, dua, banyak, bahkan tidak ada sama sekali," tulis akun tersebut.Alur cerita S Line pun disebut memikat karena menampilkan sudut pandang sosial dan moral yang tidak biasa, dibalut dengan suasana misterius dan ketegangan yang terjaga di setiap episodenya. Penonton dibuat terus menebak-nebak apa sebenarnya makna dari simbol garis merah tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan para karakter di dalam cerita.***
Read More Diadopsi Lewat Medsos, Balita 4 Tahun Tewas Disiksa Pasangan Pengamen
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Dua pengamen jalanan, Komarudin (31) dan Mariska Yulianasari (32), resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Grobogan dalam kasus penganiayaan terhadap seorang balita berusia 4 tahun, FAN, hingga meninggal dunia.Balita malang tersebut diketahui baru saja diadopsi beberapa minggu sebelumnya oleh pasangan tersebut. Proses adopsi dilakukan oleh Mariska melalui media sosial, setelah berkomunikasi dengan ibu kandung FAN yang berinisial DL, warga Kecamatan Toroh, Grobogan.Kronologi Mahasiswa KKN UGM Meninggal Di Maluku: Ombak Besar, Cuaca Buruk, dan Upaya EvakuasiDL disebut menyerahkan hak asuh anaknya kepada Mariska pada Juli 2025 karena tekanan ekonomi yang dihadapinya. Namun hanya berselang beberapa hari sejak proses pengasuhan berpindah, FAN justru meregang nyawa akibat perlakuan kejam dari orang tua angkatnya.Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Grobogan, Rabu (16/7/2025), Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Agung Joko Haryono menyebutkan bahwa kedua pelaku merupakan pasangan pengamen jalanan.“Komarudin dan Mariska telah menjadi tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah sesama pengamen jalanan yang kini kami tahan,” ujar AKP Agung.Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Grobogan yang menangani penyelidikan mengungkap bahwa penganiayaan terhadap FAN berlangsung sejak 26 Juni hingga 1 Juli 2025. Kedua tersangka secara brutal memukul korban, bahkan disebut membenturkan kepala sang anak ke tembok serta menendang bagian dadanya.Dari pengakuan tersangka, kekerasan itu dipicu oleh kekesalan karena korban beberapa kali buang air besar di celana.“Motifnya, tersangka mengaku kesal karena korban sering buang air sembarangan. Namun itu sama sekali tidak dapat dibenarkan,” tegas Agung.Tragis! Sopir Ekspedisi Dikeroyok Hingga TewasSetelah mengalami luka serius, FAN akhirnya dilarikan ke RSUD Dr R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi pada 2 Juli 2025. Sayangnya, nyawa anak itu tidak tertolong. Ironisnya, tanpa seizin dan tanpa memberi kabar kepada ibu kandungnya, jenazah FAN langsung dimakamkan oleh kedua tersangka di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Lingkungan Palembahan, Purwodadi.“Pemakaman dilakukan secara diam-diam oleh kedua pelaku tanpa memberitahu ibu kandung korban,” tambah AKP Agung.Saat ini kedua tersangka telah diamankan dan akan dijerat dengan pasal berat terkait kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan kematian.***
Read More Kepala SMA Dinonaktifkan Usai Siswa Bunuh Diri karena Tak Naik Kelas
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 6 Garut menyusul kasus tragis meninggalnya seorang siswa kelas 10 yang diduga bunuh diri karena tidak naik kelas. Keputusan ini diumumkan usai pertemuan antara pihak sekolah dan keluarga korban pada Kamis, 17 Juli 2025.Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah pihak terkait, termasuk kepala sekolah, wali kelas, guru bimbingan konseling (BK), guru mata pelajaran, dan perwakilan keluarga. Dalam pertemuan tersebut, menurut Gubernur Dedi, masing-masing pihak merasa berada di posisi yang benar sehingga belum memungkinkan adanya rekonsiliasi langsung.Viral! Perempuan Diduga Jadi Korban Jambret, Terseret Beberapa Meter“Karena belum ada titik temu dan demi keadilan, kami memilih untuk membuka jalur investigasi,” ujar Dedi Mulyadi dalam pernyataan video resmi.Gubernur Dedi juga menugaskan langsung Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, untuk memimpin investigasi internal. Tujuannya adalah menyelidiki potensi kelalaian dari berbagai pihak di lingkungan sekolah, mulai dari kepala sekolah, wali kelas, guru BK, hingga guru mata pelajaran.“Saya ingin mengetahui secara jelas apakah ada tanggung jawab yang diabaikan dalam kasus ini,” tegas Dedi.Sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi dan independensi pemeriksaan, Kepala SMAN 6 Garut resmi dinonaktifkan sementara hingga proses penyelidikan tuntas. Dedi berharap, dengan langkah ini, investigasi bisa berjalan objektif dan tanpa tekanan.Tragedi ini mencuat ke publik setelah seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun ditemukan meninggal dunia di rumahnya pada Senin pagi, 14 Juli 2025, bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah pascalibur. Polisi memastikan penyebab kematian adalah bunuh diri berdasarkan hasil pemeriksaan tim Inafis dan medis.Kejadian ini menyedot perhatian luas setelah ibunda korban menyampaikan kisah pilu anaknya melalui media sosial. Dalam unggahan Instagram sejak Juni lalu, sang ibu menuturkan bahwa anaknya sempat mengalami tekanan mental karena dituduh sebagai pelapor teman-teman yang menggunakan vape di kelas, sehingga menjadi sasaran perundungan. Ia juga menyebut bahwa anaknya tidak naik kelas dan disarankan untuk pindah sekolah.Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, menyatakan bahwa pihaknya telah mengikuti perkembangan kasus tersebut sejak tiga minggu sebelumnya. Ia juga telah menginstruksikan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk mendampingi korban, namun tragisnya, remaja tersebut keburu meninggal dunia sebelum pendampingan lanjutan dilakukan.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiSementara itu, Kepala SMAN 6 Garut, Dadang Mulyadi, membantah bahwa kasus tersebut terkait dengan tindakan bullying. Ia menjelaskan bahwa isu bullying baru mencuat setelah siswa dinyatakan tidak naik kelas karena nilai tujuh mata pelajaran yang belum memenuhi kriteria.Menurut Dadang, pihak sekolah sudah lebih dulu memanggil orang tua siswa sebelum rapat pleno penentuan kenaikan kelas digelar. Kasus ini masih dalam penyelidikan dan menjadi sorotan publik yang mendesak adanya perubahan dalam sistem pendidikan, terutama terkait aspek psikologis dan perlindungan siswa di lingkungan sekolah.***
Read More Kelompok Berjubah Putih Gelar Aktivitas Spiritual di Puncak Gunung Lawu, Ada Prosesi Seperti Tawaf
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Gunung Lawu kembali menjadi perbincangan hangat setelah sebuah video berdurasi 23 detik beredar luas di media sosial, menampilkan sekelompok orang mengenakan pakaian serba putih yang diduga tengah melangsungkan ritual di kawasan Tugu Hargo Dumilah, titik tertinggi di puncak Gunung Lawu.Dalam cuplikan video tersebut, tampak puluhan individu duduk bersila dengan gerakan tubuh yang menyerupai kegiatan zikir. Tak lama kemudian, mereka berdiri dan mengitari tugu berbentuk persegi empat dengan arah searah jarum jam. Aksi tersebut pun memunculkan beragam tanggapan dari warganet karena mirip dengan prosesi tawaf yang dilakukan di Ka'bah.Hasil Otopsi Dokter Forensik Brasil Ungkap Kematian Juliana di RinjaniInformasi yang dihimpun menyebutkan bahwa kelompok tersebut berjumlah kurang lebih 100 orang. Mereka diketahui mulai mendaki Gunung Lawu melalui jalur pendakian Cemoro Sewu pada Kamis pagi. Setelah menempuh perjalanan menuju puncak, rombongan itu bermalam di kawasan tertinggi gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut.Keesokan harinya, menjelang waktu salat Jumat, rombongan itu terlihat melaksanakan kegiatan doa bersama dan menunaikan salat berjamaah di area puncak.Viral! Direktur Operasional PT G70 Asia Diduga Selingkuh dengan Istri Orang di AncolHingga saat ini, belum diketahui secara pasti identitas maupun latar belakang kelompok tersebut, namun keberadaan mereka memicu perdebatan di media sosial ada yang menyebutnya sebagai bagian dari komunitas spiritual, sementara sebagian lain mempertanyakan motif dan ajaran yang mereka anut.Pihak berwenang maupun pengelola kawasan Gunung Lawu belum memberikan keterangan resmi terkait aktivitas yang terekam dalam video viral tersebut.***
Read More Viral! Perempuan Diduga Jadi Korban Jambret, Terseret Beberapa Meter
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video viral di media sosial menunjukkan aksi penjambretan yang diduga terjadi di sekitar kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Dalam rekaman tersebut, tampak seorang perempuan mengenakan busana berwarna putih menjadi sasaran pelaku penjambretan dan sempat terseret beberapa meter saat berusaha mempertahankan barang miliknya.Video yang merekam kejadian itu memperlihatkan bahwa pelaku berjumlah dua orang. Mereka diduga melakukan aksinya secara cepat dan nekat hingga menyebabkan korban mengalami insiden fisik yang cukup membahayakan.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiTerkait peristiwa ini, Kapolsek Sawah Besar, Kompol Rahmat Himawan, menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi dari korban, sehingga identitas maupun jumlah kerugian yang dialami korban belum dapat dipastikan."Belum diketahui siapa korban karena yang bersangkutan belum melapor ke kami," ujar Kompol Rahmat saat dikonfirmasi, Rabu (16/7/2025).Meskipun laporan belum masuk, pihak kepolisian tetap menindaklanjuti video yang beredar dan telah memulai proses penyelidikan. Kompol Rahmat menyebut telah memerintahkan Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanitreskrim) untuk mendalami kasus ini.“Saya sudah instruksikan Kanitreskrim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian tersebut,” jelasnya.Lisa Mariana Diperiksa Terkait Video Syur, Akui Terlibat Tapi Klaim Sebagai KorbanLebih lanjut, ia menambahkan bahwa Polsek Sawah Besar telah melakukan langkah-langkah pencegahan dengan memasang imbauan kewaspadaan, khususnya terkait penggunaan ponsel di tempat umum. Imbauan ini telah disebarkan di sejumlah titik strategis, termasuk di area Masjid Istiqlal dan kantor-kantor kementerian yang berada di wilayah hukumnya.“Untuk mencegah kejadian serupa, kami sudah pasang peringatan waspada penggunaan handphone. Di kawasan Istiqlal dan kementerian juga sudah kami tempelkan,” tuturnya.Polisi mengimbau korban atau siapa pun yang memiliki informasi terkait kejadian ini agar segera melapor, guna mempermudah proses penyelidikan dan membantu mengungkap identitas pelaku.***
Read More Sindikat Penjualan Bayi Terungkap, Total 13 Tersangka Ditangkap, 6 Bayi Diselamatkan
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) berhasil membongkar jaringan perdagangan bayi yang telah beroperasi sejak 2023 dan melibatkan praktik penyaluran bayi ke luar negeri, termasuk ke Singapura. Hingga Rabu (16/7/2025), sebanyak 13 tersangka telah diamankan, sementara enam bayi berhasil diselamatkan dalam operasi yang melibatkan sejumlah wilayah di Indonesia.Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan seorang ibu muda asal Kabupaten Bandung yang merasa ditipu setelah bayinya diambil oleh seorang pelaku bernama AF. Modus operandi dimulai melalui komunikasi di media sosial Facebook.Meresahkanl! Pria ini Joget Pacu Jalur di Atap Mobil di Jalan Tol, Pria Ini Tuai Kecaman dan Kena Tilang!“Kasus ini bermula dari percakapan di Facebook, di mana pelaku AF mengelola sebuah halaman bertema adopsi anak. Dari sana, komunikasi antara pelaku dan korban pun terjalin,” ungkap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan dalam konferensi pers di Mapolda Jabar.Pelaku AF, yang merupakan warga Bandung, mengaku kepada korban bahwa ia telah menikah namun belum memiliki anak, sehingga berniat mengadopsi. Ia menjanjikan uang sebesar Rp 10 juta sebagai bentuk kompensasi atas pengambilan bayi korban. Namun, realisasinya hanya Rp 600 ribu yang ditransfer untuk menutupi biaya persalinan di bidan.Setelah korban melahirkan, AF langsung mengambil bayi tersebut tanpa melunasi sisa pembayaran seperti yang dijanjikan. Merasa ditipu, korban akhirnya melapor ke pihak kepolisian.Penyelidikan mendalam yang dilakukan Ditreskrimum Polda Jabar mengungkap bahwa AF bukan pelaku tunggal. Ia merupakan bagian dari sindikat terorganisasi yang telah melakukan sedikitnya 25 transaksi adopsi ilegal dan penculikan anak sejak tahun lalu.“AF membawa bayi ke sebuah rumah penampungan di Bandung, tempat di mana bayi-bayi tersebut dirawat oleh dua tersangka lain, Y dan YN, hingga berusia 2 hingga 3 bulan,” ujar Kombes Hendra.Setelah bayi cukup umur, mereka kemudian disalurkan ke orang tua adopsi melalui peran dua tersangka lainnya, S dan L, yang bertugas mencari pihak yang berminat mengadopsi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.Jalur penyaluran bayi diketahui mencakup beberapa kota besar seperti Jakarta dan Pontianak, sebelum akhirnya bayi-bayi tersebut dikirim ke Singapura.Hasil Otopsi Dokter Forensik Brasil Ungkap Kematian Juliana di RinjaniPerkembangan terbaru dari penyelidikan ini terjadi pada Selasa malam (15/7/2025), saat penyidik berhasil menangkap satu tersangka tambahan yang baru saja tiba dari luar negeri. Penangkapan dilakukan di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta setelah tersangka dicekal.“Semalam kami mengamankan satu tersangka yang baru pulang dari luar negeri. Langsung kami cekal dan tetapkan sebagai tersangka saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta,” jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan.Dengan ditangkapnya pelaku tersebut, total tersangka dalam kasus ini kini mencapai 13 orang. Polisi juga berhasil menyelamatkan enam bayi dari berbagai lokasi, termasuk Karawang dan Kabupaten Bandung.Polda Jabar menyatakan bahwa penyidikan masih terus berlangsung guna mengungkap jaringan lebih luas dari praktik ilegal ini, serta mengejar kemungkinan keterlibatan pihak internasional dalam rantai perdagangan bayi tersebut.***
Read More Kanit Reskrim Polsek Diduga Aniaya Tahanan Hingga Luka Serius, Kini Diperiksa Propam
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang perwira kepolisian berinisial DC yang menjabat sebagai Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) di Polsek Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, kini harus menjalani pemeriksaan intensif usai diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang tahanan bernama Osama Hariansyah (23).DC telah resmi ditempatkan di ruang penempatan khusus (patsus) oleh Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Inhil sejak Selasa malam, 15 Juli 2025, sebagai bagian dari tindakan awal pemeriksaan internal.Istri Kompol Yogi Diam-diam Temui Istri Brigadir Nurhadi, Diduga Minta Kasus Tak Diperkarakan“Sudah kami patsus,” ujar Kapolres Inhil AKBP Farouk Oktora, Rabu (16/7). Ia memastikan bahwa DC saat ini diamankan di ruang khusus untuk kebutuhan penyelidikan lanjutan berdasarkan laporan dari korban.Kronologi Dugaan PenganiayaanKasus ini mulai menjadi perhatian publik setelah Osama Hariansyah, warga Kota Baru Keritang, melaporkan bahwa dirinya menjadi korban pengeroyokan saat berada dalam ruang tahanan Polsek Reteh. Ironisnya, dugaan kekerasan itu turut melibatkan seorang oknum polisi yang seharusnya melindungi tahanan.Menurut penuturan kuasa hukum Osama, Khairul Salim, kliennya dijemput aparat pada Rabu sore, 3 Juli 2025, sekitar pukul 18.00 WIB, dan langsung ditahan di sel Mapolsek Reteh.“Setelah sempat membersihkan diri dan menunaikan salat Isya di dalam sel, sekitar pukul 20.00 WIB, Osama melihat seorang pria berinisial Y keluar dari ruang unit reskrim, diikuti oleh DC. Tanpa peringatan, mereka membuka sel klien kami dan Y langsung memukul kening Osama secara membabi buta,” ungkap Khairul.Tak lama kemudian, tiga orang lain turut masuk ke dalam sel dan ikut melakukan pengeroyokan. Salah satu dari mereka bahkan menginjak kepala Osama hingga menyebabkan luka terbuka.Yang lebih mengejutkan, DC yang diduga ikut hadir saat kejadian, bukan hanya tidak mencegah tindakan kekerasan, tetapi justru menarik kerah baju Osama dan menendangnya di bagian pinggang.Akibat penganiayaan tersebut, Osama mengalami luka serius di bagian kepala dan harus mendapatkan empat jahitan. Ia sempat dibawa ke Unit Gawat Darurat Puskesmas Pulau Kijang sekitar pukul 22.00 WIB untuk mendapatkan penanganan medis.Kuasa hukum korban telah secara resmi melaporkan kejadian tersebut ke Polres Indragiri Hilir pada Selasa, 8 Juli 2025. Mereka juga berencana mengajukan laporan ke Bidang Propam Polda Riau untuk menindaklanjuti kasus ini secara etik.Miris! Empat Anak Ditemukan Kelaparan dan Dirantai“Kami sangat menyayangkan peristiwa ini. Tahanan seharusnya mendapatkan perlindungan hukum, bukan malah menjadi korban kekerasan di tempat yang seharusnya aman. Kami berharap aparat penegak hukum memberikan perhatian serius terhadap laporan ini dan menjatuhkan sanksi tegas kepada oknum yang terlibat,” tegas Khairul.Hingga saat ini, proses pemeriksaan terhadap DC masih berlangsung. Pihak kepolisian berjanji akan menindaklanjuti kasus ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku serta menegakkan prinsip akuntabilitas dan transparansi di tubuh institusi.***
Read More Empat Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Ditangkap
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kejaksaan Agung resmi menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan 1,2 juta unit laptop berbasis Chrome OS di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Proyek senilai Rp9,3 triliun itu diduga menyebabkan kerugian keuangan negara mencapai Rp1,98 triliun.Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, mengungkapkan bahwa penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik memperoleh bukti yang cukup. Keempat tersangka diduga telah melakukan persekongkolan sejak tahap awal perencanaan pengadaan, termasuk dalam menentukan sistem operasi serta vendor tertentu, tanpa didasari kajian komprehensif.Kasus Chromebook Rp 9,9 Triliun: Kejagung Kembali Periksa Nadiem Makarim Hari Ini, Telusuri Jejak Rekan Eks GojekAkibat dari proses yang tidak transparan tersebut, perangkat Chromebook yang dibeli tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang minim akses internet. Padahal, perangkat berbasis Chrome OS sangat tergantung pada konektivitas jaringan.Staf Khusus Menteri Kemendikbudristek ini diduga menjadi aktor utama yang menjembatani komunikasi antara kementerian dan pihak eksternal, termasuk Google. Jurist diketahui pertama kali membahas ide pengadaan perangkat berbasis Chrome OS bersama Yeti Khim dari Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK).Selanjutnya, ia menghubungkan Ibrahim Arief untuk menyusun kontrak kerja sebagai tenaga ahli PSPK, serta menjalin komunikasi lanjutan dengan pihak Google hingga menghasilkan skema co-investment sebesar 30 persen.Jurist juga tercatat memimpin sejumlah rapat Zoom dan mendorong percepatan pelaksanaan pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis Chrome OS, meski belum ada kajian publik menyeluruh.Sebagai konsultan teknologi, Ibrahim disebut telah merancang konsep penggunaan Chrome OS jauh sebelum Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri. Ia berperan dalam menyusun kajian teknis yang mendasari keputusan pengadaan.Kajian yang ia buat digunakan sebagai legitimasi untuk mengarahkan pengadaan hanya pada produk tertentu. Ibrahim juga hadir dalam beberapa rapat internal kementerian dan disebut secara aktif mengawal agar proses tetap mengarah pada kerja sama dengan Google.Menjabat sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada Direktorat Sekolah Dasar tahun anggaran 2020–2021, Sri ikut dalam berbagai pertemuan teknis dan menyetujui penggunaan Chrome OS dalam proyek pengadaan. Meski tidak memiliki landasan kajian terbuka, Sri tetap memberi lampu hijau terhadap skema co-investment dari Google dan turut memfasilitasi rapat-rapat yang dipimpin oleh Jurist Tan bersama pihak lain.Tampil Glamor, Terungkap Bendahara Desa Tilap Dana untuk RT, RW & Posyandu Capai Rp406 JutaSebagai Direktur Sekolah Menengah Pertama sekaligus KPA pada Direktorat SMP tahun anggaran 2020–2021, Mulyatsyah juga ikut menyusun program digitalisasi pendidikan. Ia menyetujui pengadaan laptop yang diarahkan pada Chrome OS dalam sejumlah rapat bersama Jurist, Sri, dan Ibrahim. Bahkan, Mulyatsyah terlibat dalam pengambilan keputusan pembelian 1,2 juta unit Chromebook, meski infrastruktur internet di banyak daerah belum memadai.Kejaksaan Agung menyatakan bahwa proses penyidikan masih terus berlangsung. Sejauh ini, penyidik juga telah dua kali memeriksa mantan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim sebagai saksi dalam kasus ini.Keempat tersangka kini dijerat dengan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), dengan ancaman pidana berat karena menyebabkan kerugian negara dalam skala besar.***
Read More Tragis! Sopir Ekspedisi Dikeroyok Hingga Tewas
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pria berinisial AR (42), yang diketahui bekerja sebagai sopir ekspedisi, meninggal dunia setelah menjadi korban pengeroyokan oleh empat orang di kawasan Jalan Tytyan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi. Insiden tragis itu terjadi pada Senin siang, 23 Juni 2025. Korban sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, namun akhirnya menghembuskan napas terakhir pada 2 Juli 2025.Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi, menyampaikan bahwa korban sempat membuat laporan ke pihak kepolisian sehari setelah kejadian. Ia mulai dirawat di rumah sakit pada 1 Juli sebelum akhirnya meninggal dunia di RS Persahabatan pada keesokan harinya.Tangis Mahasiswi Pecah di Bus Rosalia Indah, Laptop Berisi Skripsi Raib Digondol MalingMenurut keterangan Kompol Binsar, awal kejadian bermula saat korban menerima pesanan untuk mengantar dua buah kandang burung berukuran besar ke suatu alamat di Bekasi. Namun, saat sampai di lokasi pengiriman, upaya korban untuk menghubungi penerima barang tidak mendapatkan respons.“Korban mencoba menghubungi nomor tujuan, namun tidak ada jawaban. Tak lama kemudian, korban menerima telepon yang disertai makian dari seseorang. Korban sempat membalas makian tersebut sebelum menutup telepon,” ujar Binsar, Rabu (16/7/2025).Setelah insiden telepon itu, AR memutuskan untuk pulang. Namun di tengah perjalanan, ia kembali dihubungi oleh pelaku yang mengirimkan lokasi baru dengan iming-iming bayaran tambahan jika barang tetap diantar."Korban akhirnya menuju lokasi yang dikirim dan menurunkan dua kandang burung sesuai permintaan. Namun, sesampainya di sana, empat orang langsung menyerang dan menganiayanya," jelas Binsar.Dalam aksi brutal tersebut, korban bahkan sempat diikat ke tiang listrik dan kembali menjadi sasaran pukulan dan tendangan para pelaku. Tindakan keji mereka tak berhenti di situ. AR juga mengalami luka bakar akibat sundutan rokok di tangan kirinya.“Korban menderita luka memar di wajah, luka sundutan rokok di tangan kiri, serta nyeri di bagian dada dan perut akibat pukulan,” tambahnya.Pesepeda Tewas di Jembatan, Diduga Jadi Korban Tabrak LariPolisi telah berhasil menangkap dua dari empat pelaku pengeroyokan. Penangkapan dilakukan pada Rabu, 9 Juli 2025, di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sementara dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran pihak kepolisian.“Saat ini, kedua tersangka tengah menjalani pemeriksaan untuk mengungkap motif pasti di balik pengeroyokan ini,” pungkas Binsar.***
Read More Meresahkan! Pria ini Joget Pacu Jalur di Atap Mobil di Jalan Tol, Pria Ini Tuai Kecaman dan Kena Tilang!
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Aksi nekat seorang pemuda yang berjoget di atas kap mobil sambil melaju di ruas Jalan Tol Trans Sumatera, tepatnya di KM 58 Tol Bakauheni–Terbanggi Besar, pada Selasa (15/7), viral di media sosial dan menuai kecaman warganet. Aksi tersebut dianggap sangat berbahaya dan tidak pantas dilakukan di ruang publik, apalagi di jalan tol.Dalam video berdurasi 19 detik yang diunggah ulang oleh akun Instagram @hujat_otomotiff, terlihat seorang pria duduk santai di atap mobil sambil berjoget mengikuti tren joget pacu jalur aura farming yang sedang populer di media sosial. Di belakang mobil yang ditumpanginya, terlihat iring-iringan konvoi kendaraan lain yang juga melaju cukup kencang.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiMenanggapi viralnya video tersebut, pihak Kepolisian Daerah (Polda) Lampung langsung bergerak cepat. Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Lampung, AKBP Indra Gilang Kusuma, menyatakan bahwa pelaku sudah berhasil diidentifikasi dan dipanggil untuk menjalani proses klarifikasi.“Sudah kita identifikasi dan panggil untuk klarifikasi,” ujar AKBP Indra Gilang dalam keterangan resminya.Setelah proses pemeriksaan, pemuda tersebut dinyatakan melanggar Pasal 283 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, karena melakukan aktivitas yang mengganggu konsentrasi berkendara dan membahayakan keselamatan lalu lintas. Ia pun dikenakan sanksi tilang dengan denda maksimal sebesar Rp750 ribu.Istri Kompol Yogi Diam-diam Temui Istri Brigadir Nurhadi, Diduga Minta Kasus Tak DiperkarakanTak hanya itu, pelanggar juga diminta membuat video klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka atas tindakannya yang dianggap bisa menjadi contoh buruk dan membahayakan orang lain.“Tren seperti ini jangan ditiru. Jalan tol bukan tempat untuk konten atau aksi ekstrem. Ini bisa membahayakan diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya,” tegas AKBP Indra Gilang.Polda Lampung juga mengimbau masyarakat, khususnya anak muda, agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak melakukan aksi-aksi yang membahayakan demi viralitas. Keselamatan di jalan raya harus menjadi prioritas utama.***
Read More Tangis Mahasiswi Pecah di Bus Rosalia Indah, Laptop Berisi Skripsi Raib Digondol Maling
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Perjalanan seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS), Tabita Sijabat (21), berubah menjadi mimpi buruk saat laptop berisi data skripsinya hilang dicuri di dalam bus PO Rosalia Indah jurusan Solo–Malang. Peristiwa tersebut terjadi saat Tabita menumpangi bus pada Jumat malam (12/7/2025) dan menjadi viral usai diunggah melalui akun media sosial X @toongkool, Sabtu (13/7/2025).Dalam unggahan tersebut, Tabita mengungkapkan kekecewaannya atas hilangnya laptop sekaligus tanggapan pihak Rosalia Indah yang dinilai tak memihak korban. Ia mengaku mendapat respons menyalahkan dari staf ketika membuat laporan kehilangan.Pesepeda Tewas di Jembatan, Diduga Jadi Korban Tabrak LariTabita menceritakan, ia naik dari Terminal Gilingan, Solo, sekitar pukul 22.50 WIB. Karena pesan tiket secara mendadak, ia mendapat kursi 7D yang terletak di deretan tengah. Saat naik, ia sempat ditawari tukar tempat oleh penumpang lain yang ingin duduk berdekatan dengan temannya, namun ia menolak dan tetap duduk di kursinya semula.Tabita membawa sebuah laptop berukuran 15,6 inci warna abu-abu yang selalu ia simpan di tas dan letakkan di sebelah kanan tempat duduknya. Bahkan, saat bus berhenti untuk istirahat makan sekitar pukul 02.00 WIB, ia membawa serta laptop tersebut turun. Setelah naik kembali, laptop tetap diletakkan di sisi kanannya.Namun hal janggal mulai terasa ketika ia bangun dan mendapati tas laptop telah berpindah posisi ke sisi kiri bawah kursi. Saat dicek, laptop di dalamnya sudah lenyap. "Saya angkat tasnya terasa ringan. Saya buka, dan benar saja, laptop saya sudah tidak ada," ujar Tabita dengan nada sedih.Ia kemudian melaporkan kehilangan tersebut kepada kru bus, dan diarahkan membuat laporan ke kantor Rosalia Indah di Malang. Namun, laporan hanya bisa dibuat melalui pesan WhatsApp, dan saat diminta rekaman CCTV, pihak Rosalia menyatakan bahwa kamera pengawas bus tidak berfungsi karena sekringnya terbakar.“Saya sudah menunggu sejak pukul 06.00 pagi hingga siang untuk minta akses CCTV, tapi petugas berdalih banyak staf libur karena hari Minggu. Hingga akhirnya, sekitar pukul 16.00 mereka baru menghubungi dan menyatakan CCTV tidak merekam,” jelas Tabita.Viral! Direktur Operasional PT G70 Asia Diduga Selingkuh dengan Istri Orang di AncolTidak berhenti di situ, Tabita juga melapor ke Polsek Belimbing dan Polresta Malang untuk mengurus Surat Keterangan Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK). Ia berharap laptopnya bisa ditemukan karena di dalamnya tersimpan seluruh data penting skripsi yang sangat berarti menjelang kelulusan.Sementara itu, pihak PO Rosalia Indah melalui Manager Legal, Sasangka Bayu, saat dikonfirmasi pada Senin (14/7), belum memberikan keterangan resmi dan berjanji akan menyampaikan penjelasan pada hari Selasa (15/7/2025).Kasus ini kembali menambah daftar panjang keluhan penumpang terhadap pengamanan barang di armada bus, serta menjadi pengingat pentingnya perlindungan bagi penumpang, khususnya terhadap barang-barang bernilai tinggi seperti perangkat elektronik.***
Read More Tampil Glamor, Terungkap Bendahara Desa Tilap Dana untuk RT, RW & Posyandu Capai Rp406 Juta
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukoharjo resmi menetapkan YP, Kaur Keuangan sekaligus Bendahara Desa Sanggung, Kecamatan Gatak, sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyelewengan dana desa tahun anggaran 2023-2024. YP, yang dikenal publik dengan gaya hidup sosialita, ditahan oleh Kejari Sukoharjo pada Selasa (8/7/2025).Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kejari Sukoharjo, Tjut Zelvira Nofani, menjelaskan bahwa tersangka menggunakan modus nekat dalam menjalankan aksinya. YP diduga memalsukan tanda tangan kepala desa demi mencairkan dana desa tanpa sepengetahuan pihak terkait.Istri Kompol Yogi Diam-diam Temui Istri Brigadir Nurhadi, Diduga Minta Kasus Tak Diperkarakan “Kasus ini terjadi di Desa Sanggung, bukan kepala desa yang menjadi tersangka, tetapi bendahara merangkap kaur keuangan. Ia memanfaatkan jabatannya untuk mengakses rekening desa, lalu mencairkan dana secara ilegal,” ujar Tjut dalam konferensi pers yang didampingi Kasi Intel Aji Rohmadi dan Kasi Pidsus Bekti Wicaksono.Aksi YP terbongkar setelah Sekretaris Desa melakukan pengecekan terhadap kondisi keuangan desa dan menemukan bahwa dana yang seharusnya masih ada, ternyata telah habis digunakan. Pihak kejaksaan mencatat total kerugian negara akibat tindakan ini mencapai Rp406 juta.Miris! Empat Anak Ditemukan Kelaparan dan DirantaiRinciannya terdiri dari penyalahgunaan APBDes tahun 2024 sebesar Rp312.826.170, serta penggelapan dana Silpa (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) tahun 2023 senilai Rp65.236.958. Dana tersebut sejatinya dialokasikan untuk kepentingan masyarakat, termasuk pembayaran honor ketua RT dan RW serta kegiatan posyandu.“Akibat ulah tersangka, sejumlah program desa yang dibiayai anggaran tersebut gagal dilaksanakan,” tegas Tjut.Atas perbuatannya, YP dijerat dengan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) karena telah melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan keuangan negara. Proses hukum terhadap tersangka kini terus berjalan di bawah pengawasan Kejaksaan Negeri Sukoharjo.***
Read More Lisa Mariana Diperiksa Terkait Video Syur, Akui Terlibat Tapi Klaim Sebagai Korban
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Selebgram Lisa Mariana menjalani pemeriksaan intensif di Polda Jawa Barat pada Selasa (15/7), terkait kasus dugaan video syur yang belakangan viral di media sosial. Dalam pemeriksaan tersebut, Lisa dicecar sekitar 30 pertanyaan oleh tim penyidik.Saat dikonfirmasi awak media usai pemeriksaan, Lisa membenarkan bahwa dirinya merupakan salah satu pemeran dalam video yang dimaksud. “Iya betul,” ujar Lisa singkat saat ditanya mengenai keterlibatannya dalam adegan syur yang beredar luas tersebut.Viral Video 2 Menit Andini Permata Bersama Bocah Laki-LakiMeski mengakui, Lisa menolak memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia mengaku kelelahan karena proses pemeriksaan yang berlangsung cukup lama.“Mohon maaf banget, power aku sudah habis di atas. Tadi aku sempat sakit juga, jadi segitu dulu ya,” tuturnya.Di sisi lain, kuasa hukum Lisa Mariana, Bertua Diana Hutapea, menegaskan bahwa kliennya adalah korban dalam kasus ini. Ia menjelaskan bahwa video tersebut diduga diambil dari situs berbayar asal luar negeri yang sudah lama beredar, dan baru dilaporkan ke pihak berwajib.“Berdasarkan bukti yang kami sampaikan dalam berita acara, kami tegaskan bahwa Lisa Mariana adalah korban dari penyebaran video syur ini. Video tersebut berasal dari platform luar negeri yang berbayar dan telah lama beredar sebelum akhirnya dilaporkan ke kepolisian,” jelas Bertua Diana.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiLebih lanjut, kuasa hukum menyatakan bahwa Lisa tidak berada dalam kondisi sadar saat video tersebut direkam. Ia menuding adanya pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kondisi Lisa untuk keuntungan tertentu.“Lisa tadi sudah menjelaskan kepada penyidik bahwa adegan dalam video itu dilakukan bukan dalam keadaan sadar. Dia menjadi korban dari pihak-pihak yang memanfaatkannya,” pungkasnya.***
Read More Pemerintah Siap Tarik Pajak dari Konten Kreator Hingga Aktivitas Digital di Media Sosial Mulai 2026
Wulan _ 3 hari yang lalu
Lingkaran.id - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan resmi mengumumkan kebijakan terbaru yang akan memberlakukan pajak atas aktivitas ekonomi digital di platform media sosial, efektif mulai tahun 2026. Langkah ini menargetkan pelaku usaha digital, termasuk para kreator konten serta perusahaan penyedia layanan over-the-top (OTT) asing seperti YouTube, Instagram, TikTok, hingga Netflix.Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa media sosial akan dimanfaatkan sebagai sumber data perpajakan sekaligus alat pemantauan untuk mengidentifikasi aktivitas ekonomi digital yang berpotensi menyumbang pada penerimaan negara.Istri Kompol Yogi Diam-diam Temui Istri Brigadir Nurhadi, Diduga Minta Kasus Tak Diperkarakan“Kami akan memanfaatkan data dari media sosial dan transaksi digital untuk menyisir potensi pajak yang selama ini belum tergarap optimal. Ini bagian dari strategi kami untuk memperkuat penerimaan negara dalam APBN 2026,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (14/7/2025).Menurutnya, seiring meningkatnya volume transaksi ekonomi digital, pemerintah perlu mengambil peran aktif dalam memastikan kontribusi dari sektor ini terhadap pembangunan nasional.Miris! Empat Anak Ditemukan Kelaparan dan DirantaiPendekatan berbasis data dan teknologi akan digunakan untuk mengoptimalkan pengawasan dan kepatuhan perpajakan, terutama terhadap para pelaku ekonomi digital yang selama ini belum tersentuh sistem perpajakan konvensional.***
Read More 29 Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat, Ini Penyebabnya
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebanyak 29 siswa dilaporkan mengundurkan diri dari Sekolah Rakyat (SR) yang baru saja diresmikan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak awal Juli 2025. Mayoritas dari mereka menyampaikan keengganan untuk meninggalkan lingkungan sekolah lama dan teman sebaya sebagai alasan utama.Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, menyebut pengunduran diri ini terjadi di dua SR yang berada di Sleman dan Bantul."Awalnya ada 26 siswa yang mundur, lalu disusul tiga siswa lainnya. Jadi total 29 siswa dari dua sekolah rakyat," ujar Endang saat ditemui pada Senin (14/7/2025).Terungkap! Oknum Polisi dan Istri Anggota TNI Digerebek Suami Sendiri di VilaMenurut Endang, sebagian besar siswa menyatakan masih ingin melanjutkan pendidikan di sekolah umum. Selain itu, ada pula yang menyebut takut kehilangan interaksi sosial dengan teman sebaya."Alasannya bermacam-macam. Ada yang masih ingin di sekolah umum, ada juga yang bilang, 'nanti saya nggak bisa main sama teman-teman," terangnya.Endang menambahkan bahwa proses transisi dari lingkungan pendidikan sebelumnya menuju sistem asrama di Sekolah Rakyat memang bukan hal mudah. Ia menekankan pentingnya sinergi antara motivasi siswa dan dukungan orang tua saat proses pendaftaran dan penempatan siswa di SR."Harus ada semangat bersama. Tidak hanya dari orang tua, tapi anaknya juga harus siap. Kalau tidak, ini akan menjadi masalah. Apalagi konsepnya adalah boarding school, yang mengharuskan tinggal di asrama," jelasnya.Meskipun demikian, Endang memastikan bahwa dua sekolah rakyat yang baru diresmikan saat ini telah terisi penuh. SR Menengah 20 di Purwomartani, Sleman, menampung 75 siswa dalam tiga rombongan belajar (rombel), sedangkan SR Menengah 19 di Sonosewu, Bantul, memiliki 200 siswa yang dibagi dalam 10 rombel.Dua sekolah ini baru saja diresmikan secara resmi pada Senin (14/7/2025). Sekolah-sekolah tersebut memberikan pendidikan setara SMA dengan berbagai fasilitas penunjang yang lengkap, termasuk asrama, makanan tiga kali sehari, seragam, sepatu, ransel, hingga perlengkapan belajar seperti laptop atau tablet. Bagi siswa perempuan, disediakan pula pembalut sebagai bagian dari kebutuhan dasar harian."Pendidikan yang disediakan setara SMA, dapat ijazah, dan bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Semua siswa dapat fasilitas seperti laptop atau tablet, sepatu, ransel, makanan tiga kali sehari, dan kebutuhan lainnya," papar Endang.Dari sisi infrastruktur, SR Menengah 19 Sonosewu dilengkapi dengan 20 ruang kelas, laboratorium kimia, biologi, fisika, serta ruang guru dan ruang kepala sekolah. Asrama di sekolah ini juga ditata lengkap dengan tempat tidur susun, kipas angin, kamar mandi, lemari pakaian, dan ruangan wali asuh di tiap bangunan.Viral Video 2 Menit Andini Permata Bersama Bocah Laki-LakiTotal terdapat 10 unit asrama yang terbagi untuk peserta didik laki-laki dan perempuan, masing-masing menempati asrama 1-4 dan 5-10.Kendati jumlah siswa yang mundur cukup signifikan, pemerintah daerah tetap melanjutkan operasional SR dengan pendekatan edukatif kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai konsep dan manfaat Sekolah Rakyat, terutama dalam memfasilitasi anak-anak dari keluarga rentan agar tetap bisa mengakses pendidikan berkualitas.***
Read More