Video Viral: Istri Sah Pergoki Suami Selingkuh di Ranjang Oyo
Video Viral: Istri Sah Pergoki Suami Selingkuh di Ranjang Oyo
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita yang diduga sebagai istri sah memergoki suaminya selingkuh dengan wanita lain di sebuah penginapan Oyo di kawasan Sentul, Jawa Barat, kini menjadi viral di media sosial.Dalam video tersebut, terlihat jelas wanita tersebut langsung memergoki suaminya yang sedang berada di dalam kamar bersama wanita lain.Geger! Buaya 2 Meter Berkeliaran di Perumahan Hingga Masuk RumahSuami yang diduga selingkuh terlihat terkejut saat istri sahnya tiba-tiba muncul di tempat tersebut. Wanita yang diduga sebagai selingkuhan hanya bisa diam di hadapan kamera.Peristiwa tersebut kemudian dibagikan oleh istri sah tersebut melalui akun Instagram pribadinya dengan nama pengguna @desoy_2012. Dalam keterangan yang disertakan, ia mengungkapkan bahwa kecurigaannya muncul karena suaminya bekerja di tempat yang tidak disebutkan namanya dan selalu ada potongan gaji dengan alasan pot bon barang."Tepatnya tadi pagi setengah 6 pagi, saya pergoki suami ada check-in di oyo 1948 Sentul ternyata benar batin seorang istri SAH! Allah maha adil ngasih tau bukti terkuat di hari ini tanggal 14 Februari 2024," tulisnya.Ngamuk! Caleg Gagal Geruduk Rumah Warga : Minta Uang Serangan Fajar DikembalikanIstri yang merasa dikecewakan menambahkan bahwa ia berharap mantan suaminya akan menghiburnya, namun ternyata kenyataannya berbeda. Ia juga mengecam wanita yang diduga sebagai selingkuhan suaminya, menyebutnya sebagai "wanita penghancur rumah tangga."Sontak, video ini memicu berbagai reaksi dan komentar dari netizen. Banyak yang memberikan dukungan kepada istri sah tersebut, sementara beberapa netizen lainnya mengutuk perilaku suami yang diduga berselingkuh dan wanita yang terlibat dalam peristiwa tersebut.***
Read More
KPU Banten Tunda Pleno di Seluruh Kecamatan: Perbedaan Hasil Suara TPS dan Sirekap
KPU Banten Tunda Pleno di Seluruh Kecamatan: Perbedaan Hasil Suara TPS dan Sirekap
Lingkaran.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten mengambil keputusan untuk menghentikan sementara pleno penghitungan suara tingkat kecamatan di seluruh wilayah Banten.Keputusan ini, yang berlaku mulai Minggu-Senin, 18-19 Februari 2024, dilakukan untuk melakukan perbaikan terhadap rekapitulasi suara.Kemenkes Laporkan 57 Petugas Pemilu Meninggal, ini Penyakit Dominan sebagai Penyebab Kematian!Hal ini terjadi akibat hebohnya perbedaan hasil suara antara Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau C Hasil dengan unggahan di aplikasi Sirekap.Ali Zainal Abidin, Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Litbang KPU Banten, menjelaskan bahwa penundaan rapat pleno tingkat kecamatan adalah tindak lanjut arahan dari KPU RI. Tujuannya adalah memastikan kualitas data yang digunakan untuk rekap kecamatan menjadi lebih akurat.Proses rekapitulasi tingkat kecamatan tetap mengikuti peraturan yang berlaku, dengan membuka kotak suara dan mengeluarkan C Hasil dari semua jenis pemilihan. Data ini kemudian dibacakan dan diinput dalam Sirekap, dengan kehadiran saksi, pengawas pemilu, pemantau, dan masyarakat.KPU Provinsi Banten memastikan bahwa tahapan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat kecamatan akan berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.Dalam dua hari terakhir, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota melakukan pembersihan data ekstrim untuk menyesuaikan gambar C Hasil dengan konversi angka di Info Pemilu.Menanggapi hal ini, Koordinator Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Banten, Akhmad Subagja, menjelaskan tentang cara kerja Sirekap. Sirekap dirancang untuk memudahkan penghitungan perolehan suara setiap calon. Terdiri dari Sirekap Mobile dan Sirekap Web, aplikasi ini melibatkan petugas KPPS, saksi, dan pengawas TPS.Ngamuk! Caleg Gagal Geruduk Rumah Warga : Minta Uang Serangan Fajar DikembalikanSubagja menegaskan bahwa penetapan suara yang sah hanya melalui rapat pleno yang dilakukan berjenjang dan dihadiri oleh peserta pemilu, saksi, Bawaslu, hingga masyarakat.Hasil publikasi perolehan suara di Info Pemilu yang berasal dari Sirekap dianggap sebagai upaya bersama dalam menjaga hasil pemilu, bukan hasil resmi pemilu.*** 
Read More
Kemenkes Laporkan 57 Petugas Pemilu Meninggal, ini Penyakit Dominan sebagai Penyebab Kematian!
Kemenkes Laporkan 57 Petugas Pemilu Meninggal, ini Penyakit Dominan sebagai Penyebab Kematian!
Lingkaran.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat bahwa sebanyak 57 petugas pemilihan umum (Pemilu) dilaporkan meninggal dunia dalam rentang waktu 10 hingga 17 Februari 2024.Data tersebut mencakup berbagai jenis petugas, termasuk 29 petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), 10 petugas perlindungan masyarakat, 9 saksi, 6 petugas, 2 panitia pemungutan sementara (PPS), dan satu petugas dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).Ngamuk! Caleg Gagal Geruduk Rumah Warga : Minta Uang Serangan Fajar DikembalikanMenurut Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, penyebab kematian tertinggi adalah penyakit jantung dengan jumlah 13 orang.Penyebab lainnya meliputi death on arrival sebanyak 11 orang, kecelakaan sebanyak 8 orang, accurate respiratory sebanyak 5 orang, penyakit serebrovaskular sebanyak 4 orang, multi organ failure (kegagalan multiorgan) sebanyak 2 orang, septic shock sebanyak 2 orang, sesak nafas sebanyak 1 orang, asma sebanyak 1 orang, diabetes mellitus sebanyak 1 orang, dan penyebab kematian 4 orang lainnya masih dalam penelitian.Kementerian Kesehatan juga aktif mempersiapkan langkah-langkah dalam menghadapi kegawatdaruratan untuk petugas KPPS. Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Sumarjaya, menjelaskan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (PSC) 119 adalah layanan tanggap darurat cepat bagi masyarakat dan anggota KPPS yang membutuhkan layanan kesehatan.Ketua KPU Minta Maaf atas Kesalahan Konversi Data Sirekap, Pastikan Tidak Ada Niat Manipulasi"Saat ini, ada 352 PSC yang membantu penanganan kesehatan dalam kecelakaan atau situasi kritis ini di seluruh Indonesia. Kesiapan kegawatdaruratan ini berbasis Emergency Medical Technician (EMT), di mana tenaga kesehatan cadangan memiliki formasi lengkap termasuk dokter dan perawat yang sudah tersebar di seluruh Indonesia," ujar Sumarjaya.Langkah-langkah ini diambil untuk memberikan respons cepat dan tepat kepada masyarakat dan petugas dalam mengatasi situasi yang tidak diinginkan terkait dengan kesehatan selama proses pemilihan umum.***
Read More
Geger! Buaya 2 Meter Berkeliaran di Perumahan Hingga Masuk Rumah
Geger! Buaya 2 Meter Berkeliaran di Perumahan Hingga Masuk Rumah
Lingkaran.id - Warga Perumahan Griya Alvita di Jalan Wates, Padukuhan Onggobayan, Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Bantul, digegerkan oleh kehadiran seekor buaya sepanjang 2 meter yang berkeliaran di kompleks perumahan pada Minggu (18/2/2024) siang.Buaya tersebut bahkan sempat masuk ke dalam rumah salah seorang warga, Henny Sulistyowati, melalui garasi, menciptakan kepanikan di kalangan warga.Brutal! Sekelompok Preman Aniaya Warga Negara IndiaPeristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.30 WIB membuat anak-anak di kompleks tersebut ketakutan. Warga segera berusaha memantau pergerakan buaya tersebut untuk menghindari kemungkinan serangan terhadap manusia atau binatang peliharaan.Keluarga Henny Sulistyowati yang merasa terancam berhasil mengurung buaya di dalam garasi dengan mengunci semua pintu. Untuk mengatasi situasi ini, Henny segera menghubungi nomor Petugas Pemadam Kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul.Menurut Kepala Bidang Damkarmat BPBD Bantul, Irawan Kurnianto, buaya tersebut diketahui lepas dari kandang pemiliknya. Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Bantul segera melakukan evakuasi untuk mengamankan buaya tersebut."Bua​ya sepanjang dua meter itu kemudian diikat di bagian mulut dan kakinya demi keamanan petugas maupun warga. Buaya yang lepas dari kandang berhasil diamankan oleh petugas Damkar BPBD Bantul," ujar Irawan Kurnianto.Viral! Pria ini Beri Kado Tak Biasa untuk Prabowo Subianto: Seperangkat Kain KafanKeberadaan buaya ini mengundang perhatian dan kehebohan dari masyarakat setempat. Petugas berusaha untuk mengetahui pemilik buaya dan penyebab lepasnya buaya dari kandangnya.Sementara itu, warga diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan kejadian serupa segera ke pihak berwajib untuk menjaga keamanan dan keselamatan bersama di lingkungan perumahan.***
Read More
Prabowo - Gibran Berhasil Unggul Hasil Real Count di Kandang Banteng
Prabowo - Gibran Berhasil Unggul Hasil Real Count di Kandang Banteng
Lingkaran.id - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo - Gibran, tampak mendominasi hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kota Surabaya.Menurut data yang diambil dari situs pemilu2024.kpu.go.id pada Sabtu, 17 Februari 2024, pasangan ini meraih suara sebesar 58,97 persen, unggul atas dua pasangan lainnya, yakni Anies - Muhaimin (nomor urut 1) dan Ganjar - Mahfud (nomor urut 3).Hasil real count menunjukkan Prabowo - Gibran memimpin di seluruh wilayah kecamatan se-Kota Surabaya, memberikan kontribusi signifikan terhadap total suara yang berhasil dihimpun.Timnas AMIN Kritik Permintaan Maaf KPU Terkait Kesalahan Sirekap Pemilu 2024Namun, perlu diingat bahwa perolehan suara tersebut masih bersifat sementara, mengingat masih terdapat 48 persen lebih sisa suara dari TPS di seluruh kota yang belum masuk ke sistem rekapitulasi KPU.Hingga saat ini, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar - Mahfud, mendapat 74.513 suara atau sekitar 23,24 persen. Sedangkan pasangan Anies - Muhaimin menempati posisi ketiga dengan perolehan 57.041 suara atau sebesar 17,79 persen dari total suara yang masuk.KPU menekankan bahwa publikasi form model C/D hasil real count bertujuan memudahkan akses informasi publik.Ketua KPU Minta Maaf atas Kesalahan Konversi Data Sirekap, Pastikan Tidak Ada Niat ManipulasiProses penghitungan suara di TPS, rekapitulasi hasil penghitungan suara, dan penetapan hasil pemilu akan dilakukan secara berjenjang melalui rapat pleno terbuka oleh PPK, KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, dan KPU, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Masyarakat diminta untuk tetap bersabar dan menunggu hasil resmi dari KPU, karena perolehan suara yang masih bersifat sementara dapat berubah seiring berjalannya proses perhitungan yang masih berlangsung.***
Read More
Brutal! Sekelompok Preman Aniaya Warga Negara India
Brutal! Sekelompok Preman Aniaya Warga Negara India
Lingkaran.id - Sebuah video penyergapan brutal terhadap Ratan Lal Sahoo, seorang warga negara India yang tinggal di Medan, oleh sekelompok preman, diduga sebagai suruhan sang mantan istri, menjadi viral di media sosial. Kejadian ini terjadi pada 8 Desember 2023, di kompleks Taman Setia Budi Indah, Kota Medan.Dalam video amatir yang beredar luas, terlihat belasan preman bersenjatakan kayu menghancurkan rumah, merusak mobil di halaman, dan melakukan penganiayaan terhadap Ratan. Beruntung, polisi datang tepat waktu, menyelamatkan nyawa Ratan dari serangan brutal tersebut.Ngamuk! Caleg Gagal Geruduk Rumah Warga : Minta Uang Serangan Fajar DikembalikanMenurut informasi yang dihimpun, Ratan melaporkan serangan ini ke Polsek Sunggal pada 9 Desember 2023, namun laporan tersebut ditolak. Setelah itu, Ratan melaporkan sang mantan istri, Surety Susilawati Samosir, beserta keluarga dan orang suruhannya ke Polrestabes Medan, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pihak kepolisian.Ratan Lal Sahoo, seorang investor asal India, menjelaskan bahwa motif di balik serangan ini diduga berkaitan dengan keinginan sang mantan istri untuk menguasai perusahaan dan harta miliknya di Indonesia dan India. Ratan telah mengajukan perceraian pada tahun 2022 setelah mengalami berbagai tekanan dan penganiayaan dalam rumah tangganya.Setelah kembali ke Medan pada tahun 2024 untuk melanjutkan usahanya, Ratan menjadi korban serangan yang lebih brutal. Dugaan bahwa sang mantan istri ingin menghilangkan nyawa Ratan atau menakut-nakuti agar harta dan perusahaannya bisa diambil alih, membuatnya bersembunyi di Medan karena adanya ancaman.Ketua KPU Minta Maaf atas Kesalahan Konversi Data Sirekap, Pastikan Tidak Ada Niat ManipulasiRatan berharap agar pihak kepolisian, khususnya Polrestabes Medan, segera menindaklanjuti laporannya. Meskipun telah melaporkan sejumlah insiden, Ratan merasa bahwa pihak kepolisian cenderung tidak berpihak padanya, terlebih karena laporan mantan istrinya lebih sering ditindaklanjuti dengan pemanggilan terhadap dirinya.Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini. Pemantauan terhadap perkembangan kasus dan respons pihak berwenang diharapkan oleh masyarakat untuk memastikan keadilan dan keamanan bagi korban.*** 
Read More
Timnas AMIN Kritik Permintaan Maaf KPU Terkait Kesalahan Sirekap Pemilu 2024
Timnas AMIN Kritik Permintaan Maaf KPU Terkait Kesalahan Sirekap Pemilu 2024
Lingkaran.id - Bambang Widjajanto, anggota Dewan Pakar Timnas AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar), menyatakan ketidaksetujuannya terhadap permintaan maaf yang disampaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait kesalahan dalam sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) Pemilu 2024.Bambang menyatakan bahwa permintaan maaf tersebut tidak cukup untuk menyelesaikan masalah yang diduga berkaitan dengan manipulasi data.Ketua KPU Minta Maaf atas Kesalahan Konversi Data Sirekap, Pastikan Tidak Ada Niat Manipulasi"Sangat mudah dia (KPU) mengatakan minta maaf, terus kalau minta maaf, selesai gitu? Enggak kan. Dengan logaritma sistem seperti itu diperbaiki, di sini muncul lagi di sana," ujar Bambang pada Sabtu, 17 Februari 2024.Bambang menyoroti dugaan kejanggalan dalam rekapitulasi Pemilu 2024 yang diduga dimanipulasi. Tim pakar forensik IT yang diterjunkan oleh pihaknya telah melakukan kajian dan menduga bahwa data server KPU memiliki logaritma sistem yang telah di-setting untuk memenangkan paslon tertentu dengan otomatisasi di atas 50 persen."Dugaan kecurangan tersebut semakin terlihat dengan adanya penggelembungan suara di berbagai wilayah, termasuk markdown," jelasnya.Bambang juga menyampaikan bahwa sejumlah keluhan yang dikirimkan oleh Timnas AMIN kepada KPU tidak mendapat jawaban.Ia menyoroti masalah keamanan data DPT yang dicuri dan ditemukan di black web market, serta ketidakjelasan apakah KPU telah melakukan perbaikan sistem atau membersihkan virus yang mungkin mengancam integritas Pemilu.Tim Kemenangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Serukan Bongkar Indikasi Kecurangan Tersistematis Prabowo-GibranSebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait kesalahan konversi data Formulir Model C1-Plano pada sistem Sirekap.Meskipun mengakui kesalahan, Bambang Widjajanto menegaskan bahwa langkah-langkah konkret harus diambil untuk memastikan keabsahan dan keberlanjutan proses Pemilu 2024.
Read More
Ngamuk! Caleg Gagal Geruduk Rumah Warga : Minta Uang Serangan Fajar Dikembalikan
Ngamuk! Caleg Gagal Geruduk Rumah Warga : Minta Uang Serangan Fajar Dikembalikan
Lingkaran.id - Sebuah video yang diduga menunjukkan tim sukses atau timses calon legislatif (caleg) melakukan penggerudukan terhadap rumah seorang warga untuk meminta kembali uang serangan fajar, menjadi viral di media sosial. Insiden tersebut diduga terjadi di Sumatera Utara dan langsung menarik perhatian publik.Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, terlihat sejumlah anggota tim sukses caleg terlibat dalam sebuah perdebatan dengan seorang warga.Ketua KPU Minta Maaf atas Kesalahan Konversi Data Sirekap, Pastikan Tidak Ada Niat ManipulasiKonflik tersebut dipicu karena warga yang bersangkutan telah menerima uang dari dua tim sukses caleg yang berbeda. Warga tersebut mengklaim telah memilih kedua caleg tersebut dan menegaskan bahwa keluarganya menerima bantuan dari keduanya.Namun, suasana semakin memanas ketika anggota tim sukses menuntut agar uang yang telah diberikan dikembalikan. Terdengar suara marah dan teriakan dari pihak tim sukses yang meminta agar uang serangan fajar tersebut dikembalikan.Tim Kemenangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Serukan Bongkar Indikasi Kecurangan Tersistematis Prabowo-GibranBanyak komentar dari netizen terhadap video tersebut yang menyatakan keheranannya atas insiden ini, menganggapnya seperti berdagang dengan untung tapi tidak mau ruginya.Ada juga yang mengungkapkan bahwa kejadian ini menunjukkan tingkat stres yang mungkin dialami oleh caleg yang kalah dalam kontestasi politik.Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait terkait insiden ini. Pihak berwenang diharapkan segera melakukan penyelidikan untuk mengklarifikasi kebenaran peristiwa ini dan mengambil tindakan yang diperlukan.*** 
Read More
Ketua KPU Minta Maaf atas Kesalahan Konversi Data Sirekap, Pastikan Tidak Ada Niat Manipulasi
Ketua KPU Minta Maaf atas Kesalahan Konversi Data Sirekap, Pastikan Tidak Ada Niat Manipulasi
Lingkaran.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari, memberikan klarifikasi terkait kesalahan konversi angka dari penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (15/2/2024), Hasyim Asy'ari meminta maaf atas kesalahan tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada niat untuk memanipulasi hasil penghitungan suara.Tim Kemenangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Serukan Bongkar Indikasi Kecurangan Tersistematis Prabowo-Gibran"Terhadap kesalahan tersebut, KPU mohon maaf dan akan dilakukan koreksi," kata Hasyim kepada awak media.Hasyim menjelaskan bahwa kesalahan konversi data hanya terjadi sebesar 0,64 persen dari total Form C yang sudah diunggah di Sirekap.Dari 358.775 TPS yang sudah mengunggah Form C ke dalam Sirekap, hanya 2.325 di antaranya yang mengalami kesalahan konversi."Tidak ada niat dan tindakan KPU beserta jajaran penyelenggara pemilu untuk melakukan manipulasi hasil perolehan suara per-TPS hasil unggah Form C dalam Sirekap," tambahnya.Hasyim menjelaskan bahwa kesalahan dalam Sirekap bukan disebabkan oleh kesalahan ketik, melainkan kekeliruan sistem dalam membaca Form C.Jokowi minta hasil kecurangan dibawa ke MK dan Bawaslu, Begini komentar AniesDikatakannya bahwa data perolehan hasil suara yang salah konversi termonitor oleh sistem, dan KPU akan melakukan koreksi dengan merujuk kepada Form C yang diunggah dalam Sirekap.Meskipun mengalami kesalahan teknis, KPU menegaskan bahwa proses koreksi akan dilakukan untuk memastikan integritas dan keabsahan data pemilu.Hasyim Asy'ari berharap masyarakat dapat memahami situasi ini dan tetap percaya pada transparansi dan kejujuran KPU dalam mengelola proses pemilihan umum.*** 
Read More
Tim Kemenangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Serukan Bongkar Indikasi Kecurangan Tersistematis Prabowo-Gibran
Tim Kemenangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Serukan Bongkar Indikasi Kecurangan Tersistematis Prabowo-Gibran
Lingkaran.id - Pada konferensi pers yang digelar di Rumah Koalisi Perubahan, Dewan Penasihat Tim Hukum Nasional Anies-Muhaimin (AMIN), Hamdan Zoelva, membeberkan temuan indikasi pelanggaran sistematis dalam Pemilihan Presiden 2024.Hamdan Zoelva menyatakan bahwa bukti-bukti terkait pelanggaran sistematis, terstruktur, dan masif telah dikumpulkan. Film "Dirty Vote" memberikan gambaran awal desain pelanggaran, dan tim hukum sedang mengumpulkan bukti dari seluruh Indonesia.Video Viral "Caleg Stress" Tak Dapat Suara: Ternyata ini Faktanya!"Saat ini, kami sedang fokus mengumpulkan bukti terkait pelanggaran sistematis, terstruktur, dan masif. Film Dirty Vote memberikan gambaran awal desain pelanggaran, dan kami sedang kumpulkan bukti dari seluruh Indonesia," ungkap Hamdan Zoelva dalam konferensi pers.Sementara itu, Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud juga melakukan evaluasi terhadap Pemilu 2024 dan menemukan pelanggaran serta kecurangan dalam proses pemungutan suara.Hasto Kristiyanto, juru bicara tim tersebut, menyatakan bahwa Pilpres tidak ditentukan oleh quick count, melainkan melalui proses rekapitulasi.Pihaknya menyoroti temuan aktivis mengenai rekayasa pemilu secara sistematis dan melakukan kajian terhadap pasal-pasal dalam undang-undang pemilu yang melibatkan pejabat negara.Dalam evaluasi tersebut, Tim Ganjar-Mahfud menegaskan temuan aktivis mengenai rekayasa pemilu secara sistematis dan melibatkan kekuasaan.Viral Petugas Polisi Terombang-Ambing di Laut, Perjuangan Antar Pulau Bawa Kotak SuaraPoin keempat dari evaluasi hari itu adalah pembentukan tim khusus untuk melakukan audit forensik, yang terdiri dari pakar hukum, IT, dan demografi dengan tugas mengungkap bukti-bukti pelanggaran sistematis yang melibatkan kekuasaan.Skandal pemilu 2024 semakin meruncing dengan seruan kedua kubu, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, untuk membongkar kecurangan tersistematis yang diduga terjadi pada perolehan suara Prabowo-Gibran.Perjalanan demokrasi Indonesia kini menghadapi tantangan besar dalam menanggapi temuan ini, sementara kubu-kubu terlibat terus melakukan langkah-langkah hukum dan evaluasi untuk memastikan transparansi dan keabsahan proses pemilihan presiden.***
Read More
Euforia Pencoblosan Pemilu 2024: Wanita ini Gunakan busana Pengantin ke TPS
Euforia Pencoblosan Pemilu 2024: Wanita ini Gunakan busana Pengantin ke TPS
Lingkaran.id - Semarak suasana Pemilihan Umum 2024 masih terus terasa, dan media sosial dipenuhi dengan konten-konten random yang memeriahkan hari pencoblosan tahun ini dengan sangat meriah dan unik.Tidak hanya unik dalam hal kehadiran Tempat Pemungutan Suara (TPS), namun juga tingkah 'random' para pemilih yang membuat momen 5 tahunan ini semakin berwarna.Momen Kocak Petugas KPPS ini Gunakan DasterSalah satu aksi yang mencuri perhatian adalah penampilan unik seorang wanita bernama Revita Putri, yang belakangan viral di media sosial TikTok.Dalam momen pencoblosan Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu, Revita Putri memilih untuk tampil sangat unik dengan mengenakan busana pengantin berwarna merah.Tak hanya itu, Vita juga memakai headpiece khas pengantin wanita Lampung yang memberikan sentuhan klasik pada penampilannya. Aksi Vita yang sangat niat ini diabadikan dalam sebuah video yang diunggah di akun TikTok pribadinya @revitapputri."Cinderella berangkat nyoblos ke TPS," ujar Vita dalam keterangan unggahannya.Dalam video tersebut, Vita terlihat berjalan dengan hati-hati karena gaun pengantinnya yang panjang, dan siger yang cukup berat di kepalanya.Video Viral "Caleg Stress" Tak Dapat Suara: Ternyata ini Faktanya!Meski menghadapi beberapa tantangan, penampilan unik dan niat Vita berhasil menjadi pusat perhatian warga di TPS. Banyak yang terpana dan tak segan-segan untuk berfoto bersamanya.Video aksi Vita yang diunggahnya tersebut pun menjadi viral dan mencuri perhatian netizen. Banyak yang mengapresiasi keberanian dan niat Vita yang memilih berbusana pengantin saat mencoblos ke TPS.***
Read More
Viral Petugas Polisi Terombang-Ambing di Laut, Perjuangan Antar Pulau Bawa Kotak Suara
Viral Petugas Polisi Terombang-Ambing di Laut, Perjuangan Antar Pulau Bawa Kotak Suara
Lingkaran.id - Sebuah video viral memperlihatkan seorang petugas polisi tengah terombang-ambing di tengah laut antara pulau di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.Kejadian ini terjadi saat petugas tersebut mengawal kotak suara dari TPS 1 Desa Sibaranun menuju kantor PPK Pulau Pulau Batu Barat, Kamis (15/2/2024), sekitar pukul 14.30 WIB.Petugas polisi yang terlibat, Bripda Eben Zebua, merekam sendiri momen sulitnya ketika mesin sampan yang ditumpanginya mengalami kerusakan di tengah laut.Video Viral "Caleg Stress" Tak Dapat Suara: Ternyata ini Faktanya!Dalam video berdurasi dua menit, terlihat Bripda Eben Zebua menceritakan kejadian tersebut sambil menunjukkan kondisi rusaknya perahu yang mengakibatkannya terombang-ambing di laut.Kasi Humas Polres Nias Selatan, Bripka Dian Octo Tobing, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa petugas polisi tersebut terombang-ambing selama empat jam akibat mesin sampan rusak.Meskipun mengalami kondisi sulit di tengah laut, Bripda Eben Zebua tetap setia melaksanakan tugasnya untuk mengawal kotak hasil pemungutan suara Desa Sibaranun.Dalam upaya perbaikan mesin perahu, terlihat beberapa anak buah kapal berusaha keras untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Meskipun sempat terombang-ambing, akhirnya sampan yang mengangkut kotak hasil pemungutan suara berhasil tiba di Pulau Pulau Batu Barat pada pukul 18.30 WIB dengan bantuan nelayan setempat.Anggota KPPS Meninggal Dunia Saat Proses Perhitungan SuaraKejadian ini menjadi sorotan dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat karena keteguhan dan ketangguhan petugas polisi dalam menjalankan tugasnya meskipun menghadapi situasi sulit di tengah laut.Video tersebut juga menjadi perbincangan di media sosial, di mana netizen memberikan dukungan dan penghargaan kepada petugas yang tetap menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh dedikasi untuk mengawal pemilu 2024 dngan aman dan damai.***
Read More
Komeng Menang Telak dalam Pemilu DPD Jawa Barat, Semakin 'Uhuy' Siap ke Senayan
Komeng Menang Telak dalam Pemilu DPD Jawa Barat, Semakin 'Uhuy' Siap ke Senayan
Lingkaran.id - Kejutan terjadi dalam Pemilihan Umum DPD Jawa Barat ketika komedian terkenal, Komeng, berhasil meraih kemenangan telak dengan perolehan suara sebesar 186.291 atau 8,27%.Hasil yang mencengangkan ini membuat Komeng menjadi salah satu calon legislatif yang berpotensi melangkah ke Senayan.Dalam Pemilu kali ini, Komeng memilih strategi yang unik dengan tidak melakukan kampanye terbuka atau gembar-gembor mencalonkan diri sebagai caleg. Kejutan yang lebih besar muncul saat masyarakat menemukan namanya di kertas suara pada hari pencoblosan.Kocak! Foto Lucu Komeng di Surat Suara DPD RI Pemilu 2024 Jadi Sorotan NetizenMunculnya Komeng dalam kertas suara DPD Jawa Barat menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Meskipun tidak melakukan kampanye terbuka, Komeng berhasil menarik perhatian pemilih dengan keunikan foto yang terpampang di kertas suara tersebut.Sejumlah warganet memperbincangkan foto Komeng yang terkesan nyeleneh atau mungkin lantaran wajahnya yang sudah dikenali oleh masyarakat. Faktor tersebut diyakini menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih, yang akhirnya memberikan dukungan besar kepada Komeng.Hasil perolehan suara yang mencapai 8,27% tersebut menjadikan Komeng sebagai pemenang telak dan berada jauh di depan perolehan suara calon legislatif lainnya.Video Viral "Caleg Stress" Tak Dapat Suara: Ternyata ini Faktanya!Kemenangan ini menimbulkan banyak reaksi dari masyarakat, mulai dari kagum hingga kebingungan, mengingat Komeng tidak terlihat melakukan upaya kampanye seperti calon lainnya.Kemenangan Komeng dalam Pemilu DPD Jawa Barat menjadi bukti bahwa strategi unik dan kehadiran yang mencolok dapat memberikan dampak besar dalam perebutan suara pemilih. 
Read More
Video Viral "Caleg Stress" Tak Dapat Suara: Ternyata ini Faktanya!
Video Viral "Caleg Stress" Tak Dapat Suara: Ternyata ini Faktanya!
Lingkaran.id - Sebuah video viral yang menunjukkan seorang pria berteriak dan tampak stres di dekat Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Provinsi Bengkulu, belakangan ini menjadi perbincangan di media sosial. Namun, setelah dilakukan penelusuran , ternyata narasi dalam video tersebut tidaklah benar.Video tersebut, yang diunggah ke akun Tiktok dengan narasi "Seorang Caleg Provinsi Bengkulu stress karena tidak mendapatkan suara di daerahnya," mendapat perhatian publik.Anggota KPPS Meninggal Dunia Saat Proses Perhitungan SuaraNamun, menurut keterangan dari salah satu warga setempat, Andy Perwira Wijaksana, kejadian sebenarnya adalah anak bernama Aziz yang mengalami gangguan jiwa."Saat kejadian saya belum tidur dan masih main game, memang dengar ada suara teriak-teriak itu anak kecil bernama Aziz yang memang mengalami gangguan jiwa dan tepat di belakangnya TPS," ungkap Andy pada Kamis (15/2/2024).Dengan keterangan ini, dapat dipastikan bahwa pria yang terlihat stres dan berteriak dalam video bukanlah seorang calon anggota legislatif (caleg) dari Provinsi Bengkulu, melainkan seorang anak dengan gangguan jiwa atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).Momen Kocak Petugas KPPS ini Gunakan DasterMasyarakat diimbau untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi sepenuhnya dan selalu memeriksa keaslian berita sebelum menyebarkannya.Kejadian ini menjadi pelajaran penting untuk lebih berhati-hati dalam menyebarluaskan informasi di media sosial agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan kepanikan di masyarakat dan menjaga kondisi pemilu tetap damai.***
Read More
Cawapres Cak Imin dan JK Dilaporkan ke Bawaslu Terkait Film "Dirty Vote"
Cawapres Cak Imin dan JK Dilaporkan ke Bawaslu Terkait Film "Dirty Vote"
Lingkaran.id - Advokat Lingkar Nusantara (Lisan) telah mengajukan laporan kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) terkait dugaan pelanggaran masa tenang Pemilu 2024 yang dilakukan oleh calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dan Jusuf Kalla (JK).Laporan tersebut disampaikan pada Selasa (13/2/2024), setelah Cak Imin dan JK dinilai memberikan komentar terkait film dokumenter "Dirty Vote."Sutradara Dirty Vote dilaporkan ke Mabes PolriAhmad Fatoni, anggota Advokat Lisan, menjelaskan bahwa laporan dibuat terpisah untuk Cak Imin dan JK. Cak Imin dilaporkan karena dianggap memberikan komentar di media sosial, sedangkan JK karena pernyataannya mengenai film tersebut.Menurut Ahmad Fatoni, Cak Imin dianggap melanggar masa tenang karena mengunggah trailer film Dirty Vote di akun media sosialnya, yang dianggap mengandung unsur tendensius."Kita buat laporan ke Bawaslu karena status tersebut di-upload pada tanggal 12 Februari hari Minggu di mana itu masih dalam masa tenang," ujar Fatoni.Fatoni juga menyebut bahwa Muhaimin Iskandar mengunggah ulang trailer video yang dianggap menyudutkan pasangan Prabowo-Gibran, dan ini menjadi viral.Ia menegaskan bahwa hal ini dapat dianggap sebagai pelanggaran pemilu berdasarkan Pasal 492 UU Pemilu, yang mengatur sanksi pidana kurungan maksimal satu tahun dan denda paling banyak Rp 12 juta bagi peserta pemilu yang melakukan kampanye di luar jadwal.Panas, Connie dan Rosan saling bersitegang soal paslon 02Sementara itu, laporan terhadap Jusuf Kalla dilatarbelakangi oleh komentarnya yang menyatakan bahwa film Dirty Vote baru menggambarkan 25 persen tindakan kecurangan pemilu.Fatoni menyatakan kekecewaannya terhadap pernyataan JK, dan berharap Bawaslu dapat memanggil untuk memberikan klarifikasi sesuai aturan. Dengan laporan ini, Bawaslu diharapkan dapat melakukan tindakan sesuai aturan dan menjaga integritas masa tenang Pemilu 2024.*** 
Read More
KPU Terus Lakukan Perhitungan Suara Pilpres 2024, Prabowo-Gibran Siap Satu Putaran!
KPU Terus Lakukan Perhitungan Suara Pilpres 2024, Prabowo-Gibran Siap Satu Putaran!
Lingkaran.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus berkomitmen dalam melakukan perhitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hingga pagi ini, data terbaru yang dirilis oleh KPU menunjukkan bahwa 39,33% surat suara telah masuk ke dalam proses perhitungan atau real count.Berdasarkan informasi yang dapat diakses dari situs resmi pemilu2024.kpu.go.id pada Kamis (15/2/2024) pagi ini, tercatat bahwa dari total 823.236 Tempat Pemungutan Suara (TPS), sebanyak 323.807 TPS atau setara dengan 39,33% sudah mengirimkan hasil suara.Kocak! Foto Lucu Komeng di Surat Suara DPD RI Pemilu 2024 Jadi Sorotan NetizenBerikut adalah hasil perhitungan sementara berdasarkan nomor urut pasangan calon presiden:Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 24,56% (5.118.083 suara)Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming: 55,97% (11.662.413 suara)Ganjar Pranowo-Mahfud Md: 19,46% (4.055.193 suara)KPU menjelaskan bahwa publikasi form model C/D hasil ini bertujuan untuk memudahkan akses informasi publik terkait perkembangan perhitungan suara di TPS.Meskipun data ini bersifat sementara, namun memberikan gambaran awal tentang dukungan yang diterima oleh masing-masing pasangan calon.Anggota KPPS Meninggal Dunia Saat Proses Perhitungan SuaraKPU juga menekankan bahwa penghitungan suara dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota, KPU provinsi, hingga KPU pusat. Semua proses ini dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Dengan terus berlangsungnya perhitungan suara, masyarakat diharapkan dapat tetap bersabar menunggu hasil akhir yang akan diumumkan setelah seluruh tahapan pemilu selesai dilaksanakan.***
Read More
Kocak! Foto Lucu Komeng di Surat Suara DPD RI Pemilu 2024 Jadi Sorotan Netizen
Kocak! Foto Lucu Komeng di Surat Suara DPD RI Pemilu 2024 Jadi Sorotan Netizen
Lingkaran.id - Suasana Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat menjadi semakin meriah dan unik setelah satu surat suara DPD RI menjadi sorotan publik.Foto ekspresi lucu dari komedian terkenal, Alfiansyah Komeng, mencuri perhatian warganet dengan pose yang sangat khas. Dalam foto tersebut, Komeng terlihat mengenakan kemeja biru, melotot, dan membuka mulut lebar-lebar dengan ekspresi wajah yang mengundang tawa.Momen Kocak Petugas KPPS ini Gunakan DasterMenariknya, foto ini diambil oleh Komeng sendiri dengan menggunakan metode selfie di depan rumahnya.  Kejadian ini membuat foto Komeng langsung viral di berbagai media sosial dan memicu rasa penasaran serta kegembiraan di kalangan netizen."Ya ane demen saja, anti mainstream, enggak sama kayak orang lain," ungkap Komeng saat dihubungi oleh awak media pada Rabu, 14 Februari 2024.Ternyata, tidak ada larangan atau aturan yang melarang Komeng untuk menggunakan foto tersebut pada surat suara. Komeng merasa bahwa foto tersebut sesuai dengan karakternya yang anti mainstream dan berbeda dari yang lain.Proses penggunaan foto lucu Komeng dalam surat suara juga menjadi cerita menarik. Awalnya, Komeng harus mengirimkan foto biasa untuk keperluan administrasi.Namun, setelah ditetapkan sebagai calon tetap, Komeng diminta oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat untuk mengirimkan foto lain yang akan digunakan pada surat suara.Anggota KPPS Meninggal Dunia Saat Proses Perhitungan Suara"Kalau KPU Jabar menyarankan pakai baju daerah, boleh juga pakai yang membuat khas diri masing-masing, menurut mereka. Nah, saya bawa foto itu. Nah, dia ketawa. Saya bilang, 'ini gue melanggar enggak nih? Salah enggak', 'enggak sih pak, enggak ada peraturannya kayak begini. Ya sudah, kalau abang begini, enggak masalah,' katanya begitu," jelas Komeng.Reaksi dari warganet terhadap foto gokil Komeng di surat suara pun beragam. Ada yang menyebutnya lucu, ada yang menganggapnya konyol, dan ada juga yang menilainya sebagai ekspresi kreatif dari seorang komedian terkenal.***
Read More
Anggota KPPS Meninggal Dunia Saat Proses Perhitungan Suara
Anggota KPPS Meninggal Dunia Saat Proses Perhitungan Suara
Lingkaran.id - Kabar duka datang dari Satriawan (44), yang merupakan salah satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia pada Rabu malam (14/2/2024) pukul 19.30 WIB.Informasi yang diterima menyebutkan bahwa pria tersebut diduga meninggal dunia akibat kelelahan. Peristiwa tragis ini terjadi ketika proses perhitungan surat suara hasil Pemilihan Umum 2024 sedang berlangsung di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 86, Kelurahan Sindang Sari.Momen Kocak Petugas KPPS ini Gunakan DasterSaat itulah, Satriawan tiba-tiba tidak sadarkan diri. Kepala Puskesmas Pasar Kemis, dr Salwah, menjelaskan bahwa petugas KPPS tersebut awalnya pingsan, dan para petugas kesehatan di lokasi memberikan bantuan medis dengan segera membawanya ke klinik terdekat."Dari laporan, petugas KPPS ini awalnya pingsan, kemudian dibawa ke klinik terdekat. Dan begitu sampai dan diperiksa, sudah meninggal," ungkap dr Salwah pada Kamis (15/2/2024).Satriawan, yang bertugas di TPS 86, ternyata memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi. Dr Salwah menyampaikan informasi dari pihak keluarga bahwa korban memang memiliki masalah kesehatan ini.Rosan laporkan Connie dengan dugaan pencemaran nama baik"Dari keterangan pihak keluarga memang dia ini memiliki darah tinggi, karena hasil pemeriksaan tensi tekanan darahnya itu sampai 140," ujarnya.Kepergian Satriawan menjadi duka bagi rekan-rekan kerjanya di KPPS dan seluruh warga yang terlibat dalam proses Pemilu. Pihak keluarga dan petugas kesehatan berupaya memberikan penanganan medis yang optimal.*** 
Read More
Momen Kocak Petugas KPPS ini Gunakan Daster
Momen Kocak Petugas KPPS ini Gunakan Daster
Lingkaran.id - Suasana Pemilihan Umum (Pemilu) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 50, Jalan Dr Soetomo, Gang 4b, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda, Kaltim, menjadi begitu kocak dan unik.Tujuh pria yang bertugas sebagai petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memutuskan untuk tampil beda dengan mengenakan daster ala emak-emak dan bando.Sutradara Dirty Vote dilaporkan ke Mabes PolriRendi Silva Efendi, salah satu anggota KPPS, mengungkapkan bahwa ide menggunakan kostum tersebut muncul dengan tujuan menarik minat warga untuk datang memilih di TPS."Kami di sini dari TPS 50, tujuannya kami menggunakan kostum daster ala emak-emak ini untuk memikat para Daftar Pemilih Tetap (DPT) di RT 40 di sini," ujar Rendi.Meski awalnya merasa malu, ketujuh petugas KPPS sepakat untuk mengenakan kostum tersebut demi memberikan nuansa yang berbeda dan menghibur masyarakat. Mereka ingin memastikan hak suara warga di RT 40 terpenuhi dengan cara yang unik dan menyenangkan."Sebenarnya malu, tapi karena kami bertujuh sepakat pakai daster biar menjadi menarik, jadi kami lakukan. Kami ingin memberikan yang terbaik buat masyarakat, bagaimana caranya agar hak suara kasusnya di RT 40 ini terpenuhi," tambahnya.Ternyata, strategi yang dilakukan oleh petugas KPPS ini cukup berhasil. Hingga pukul 10.00 Wita, lebih dari 50 persen warga sudah menyalurkan hak suaranya. Keputusan mereka untuk tampil kocak dengan daster ala emak-emak rupanya memberikan efek positif dan membuat atmosfer di TPS semakin ramai.Rosan laporkan Connie dengan dugaan pencemaran nama baik"Alhamdulillah sejauh ini sudah ada 50 persen lebih Daftar Pemilih Tetap yang sudah menggunakan hak pilihnya," ungkap Rendi dengan senang hati.Momen unik ini menjadi sorotan warga dan turut memberikan warna tersendiri dalam proses demokrasi di Samarinda. Semoga keceriaan ini dapat memotivasi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu dan menjaga semangat kebersamaan di tengah perbedaan.***
Read More
Prestasi Luar Biasa! Prof. Dr. Edi Surya Negara Harahap, Dianugerahi Gelar Profesor Termuda di Bidang Ilmu Teknik Informatika
Prestasi Luar Biasa! Prof. Dr. Edi Surya Negara Harahap, Dianugerahi Gelar Profesor Termuda di Bidang Ilmu Teknik Informatika
Lingkaran.id - Universitas Bina Darma mencatat prestasi gemilang dengan melahirkan Profesor termuda dalam bidang Ilmu Teknik Informatika di Indonesia, yakni Prof. Dr. Edi Surya Negara Harahap, S.Kom., M.Kom. Berusia 35 tahun, ia resmi dianugerahi gelar Profesor SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi RI pada 1 Desember 2023.Prof. Dr. Edi Surya Negara Harahap, S.Kom., M.Kom., menyelesaikan studi S-1 di Universitas Bina Darma dengan predikat Dengan Pujian dan merupakan lulusan terbaik Magister Teknik Informatika Universitas Bina Darma tahun 2012. Ia kemudian melanjutkan pendidikan doktoral di bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi di Universitas Guna Darma Jakarta, menyelesaikannya pada tahun 2017.Fokus Pada Tujuan, Temukan Kejutan Luar Biasa Dalam KehidupanPengangkatan sebagai Profesor ini menjadi bukti bahwa Universitas Bina Darma mampu mencetak cendikiawan muda yang memiliki prestasi luar biasa, sesuai dengan tekad Universitas Bina Darma untuk menjadi Universitas "UNGGUL" pada tahun 2025.Sejak memulai karir akademis, Prof. Dr. Edi Surya Negara Harahap telah mencatatkan prestasi di dunia riset dan pengembangan ilmu. Risetnya yang inovatif dan kontribusi dalam pengembangan Ilmu Komputer dan Teknik Informatika telah mendapatkan pengakuan yang luar biasa.Surat Keputusan pengangkatan Profesor tersebut diserahkan langsung oleh Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc., selaku kepala LLDikti Wilayah II, dan diterima oleh Prof.Dr. Sunda Ariana, M.Pd, MM selaku Rektor Universitas Bina Darma."Pencapaian ini adalah hadiah untuk almarhum kedua orang tua saya yang menjadi dorongan saya untuk terus berkarya dan memberikan warna baru di dunia pendidikan," ungkap Prof. Edi Surya Negara.Rektor Universitas Bina Darma, Prof. Dr. Sunda Ariaana, M.Pd, MM, menyatakan kebanggaannya memiliki Profesor termuda di Indonesia di bidang Ilmu Teknik Informatika. Prestasi Prof. Edi Surya Negara Harahap menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan menunjukkan bahwa usia bukan penghalang untuk mencapai puncak ilmu pengetahuan.Prestasi Prof. Edi Surya Negara Harahap ini juga menjadi tindak lanjut dari program percepatan jenjang jabatan fungsional dosen lektor kepala dan profesor di LLDIKTI Wilayah II. Rektor mengungkapkan harapannya bahwa prestasi ini akan memotivasi dosen lainnya untuk mencapai jenjang jabatan yang lebih tinggi.Memahami Bahwa Perjuangan Memerlukan WaktuProf. Edi Surya Negara Harahap berharap prestasinya dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus mengejar ilmu pengetahuan dan berkontribusi pada pembangunan teknologi di tanah air.Pencapaiannya sebagai Profesor termuda di Indonesia pada bidang ilmu teknik informatika membuktikan bahwa talenta dan dedikasi tinggi dapat mengatasi segala rintangan dan mampu memberikan inspirasi kepada mahasiswa, dosen, dan akademisi lainnya.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Webinar Thinkedu
Berita Terbaru