"Saya ingin merekam pidatonya tetapi dia tidak mendapat kesempatan untuk melakukan hal itu," ujarnya.
Surat kabar Prothom Alo melaporkan bahwa Hasina telah meninggalkan ibu kota Bangladesh, Dhaka, untuk menghindari kerusuhan. Demonstrasi yang awalnya dimulai bulan lalu untuk memprotes kuota pekerjaan pegawai negeri, kini telah meluas menjadi kerusuhan terburuk dalam 15 tahun pemerintahan Hasina.
Para demonstran tidak hanya menuntut perubahan kebijakan, tetapi juga menyerukan agar PM berusia 76 tahun itu mundur dari jabatannya. Kerusuhan yang berlangsung di Dhaka ini mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Hasina.
Ditanya Kapan Menikah, Pria ini Tega Habisi Nyawa Tetangganya
Para demonstran memprotes berbagai isu, mulai dari korupsi hingga kebijakan ekonomi yang dianggap tidak berpihak pada rakyat. Insiden ini menandai titik kritis dalam pemerintahan Hasina, yang selama ini dianggap sebagai pemimpin yang kuat di Bangladesh.
Pasukan keamanan setempat telah dikerahkan untuk mengendalikan situasi, namun hingga kini belum ada laporan resmi mengenai langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh pemerintah untuk meredam ketegangan ini.***