Website Thinkedu

PPATK Blokir Jutaan Rekening Penerima Bansos, Saldo Mencapai Lebih dari Rp 2 Triliun

PPATK Blokir Jutaan Rekening Penerima Bansos, Saldo Mencapai Lebih dari Rp 2 Triliun
Foto : Freepik
Lingkaran.id - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan adanya aliran dana mencurigakan dalam rekening-rekening penerima bantuan sosial (bansos) yang ternyata tidak layak menerima. Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan bahwa pihaknya telah memblokir jutaan rekening yang diduga bermasalah, dengan total nilai saldo yang dibekukan mencapai lebih dari Rp 2 triliun.

"Angka tersebut hanya berasal dari satu bank saja. Jika proses pemeriksaan terhadap bank-bank BUMN lainnya selesai, jumlahnya bisa jauh lebih besar," ujar Ivan pada Jumat, 7 Juli 2025.


Viral! Tak Terima Dapat Barang Tak Sesuai, ASN Aniaya Kurir

Saat ini, PPATK masih memproses data dari tiga bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) lainnya. Proses ini dilakukan guna mengidentifikasi penerima bansos yang tidak tepat sasaran dan menelusuri penggunaan dana yang tidak semestinya.

Ivan menjelaskan, rekening-rekening yang dibekukan diketahui memiliki saldo tinggi hingga jutaan rupiah, yang mengindikasikan bahwa pemiliknya bukan tergolong penerima bansos yang membutuhkan. Bahkan, PPATK menemukan sejumlah rekening yang sudah tidak aktif selama lebih dari lima tahun, namun masih tercatat menerima dana bantuan.

“Jika rekening tidak digunakan dalam waktu lama, berarti penerima tidak dalam kondisi mendesak secara ekonomi. Itu sudah cukup menjadi indikator ketidaktepatan sasaran,” kata Ivan. Tak hanya itu, pihaknya juga menemukan adanya penggunaan dana bansos untuk aktivitas perjudian online.

Langkah PPATK ini merupakan bagian dari kerja sama dengan Kementerian Sosial dalam rangka memastikan penyaluran bansos tepat sasaran. Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan pentingnya analisis dari PPATK sebagai upaya membersihkan sistem penyaluran bansos dari penyimpangan.

Dalam kunjungannya ke kantor PPATK pada Jumat, 4 Juli 2025, Gus Ipul menyampaikan bahwa Kemensos telah menyerahkan seluruh data penerima bansos untuk dianalisis. Ia berharap hasilnya bisa digunakan sebagai dasar perbaikan sistem ke depan.

“Kami ingin semua data penerima bansos bisa diuji secara transparan dan independen. Kami sudah laporkan berbagai hambatan yang selama ini terjadi agar PPATK bisa membantu menindaklanjutinya,” ujar Gus Ipul.

Viral! Direktur Operasional PT G70 Asia Diduga Selingkuh dengan Istri Orang di Ancol

Salah satu temuan yang dianggap penting adalah banyaknya rekening dormant yakni rekening pasif yang hanya menerima transfer bansos tanpa aktivitas penarikan atau transaksi lain. Hal ini, menurut Gus Ipul, akan dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan akurasi dan ketepatan data penerima manfaat.

Pemerintah berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem bansos agar dana benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan, sekaligus menutup celah bagi penyalahgunaan.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Stikes Bina Husada