
Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, dalam keterangannya menyebut situasi yang dihadapi saat ini sudah berada di luar kapasitas penanganan pemerintah daerah.
“Ini bencana terbesar yang pernah menimpa Aceh Tengah. Sembilan kecamatan terputus total dari ibu kota kabupaten. Kami berduka mendalam atas 21 korban meninggal dunia dan 23 lainnya yang belum ditemukan. Total 44 korban ini menjadi prioritas utama dalam penanganan darurat,” ujar Bupati Haili Yoga, Sabtu (29/11/2025).
Selain terputusnya jalur penghubung, daerah terdampak kini mengalami kelangkaan kebutuhan pokok. Persediaan logistik menipis drastis, sementara seluruh stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Aceh Tengah dilaporkan habis, memperparah situasi karena kendaraan operasional dan alat berat tidak dapat bergerak untuk membantu proses evakuasi.
“Wilayah yang terisolir benar-benar kekurangan pasokan makanan dan kebutuhan penting lainnya. Kehabisan BBM membuat mobilisasi tim penyelamat menjadi sangat terhambat,”tambah Haili Yoga.
Pemerintah kabupaten juga mengungkapkan kesulitan besar dalam menerima bantuan dari luar wilayah. Meskipun berbagai logistik darurat telah tiba di Banda Aceh, hingga pukul 20.00 WIB bantuan tersebut belum berhasil mencapai Takengon akibat kondisi cuaca buruk dan rusaknya jalur distribusi.
Santos vs Sport Recife 29 November 2025: Hasil, Highlight & Implikasi Usai Kemenangan 3-0
“Kami terus memohon percepatan distribusi bantuan. Upaya pengiriman melalui udara pun masih terkendala. Helikopter yang direncanakan mendarat hari ini gagal mencapai wilayah Aceh Tengah,” tutupnya.
Situasi darurat tersebut memaksa Bupati Aceh Tengah menerbitkan surat resmi yang menyatakan bahwa pemerintah daerah tidak mampu menangani bencana ini secara mandiri, sekaligus meminta dukungan penuh dari pemerintah provinsi dan pusat untuk percepatan penanganan.***