"Penurunan permintaan ini menyebabkan kelebihan kapasitas produksi yang signifikan. Kondisi tersebut diperparah oleh biaya produksi yang semakin tinggi akibat lonjakan harga energi dan inflasi," ungkap laporan perusahaan.
Sebagai respons, Bridgestone telah memulai prosedur informasi dan konsultasi dengan pihak-pihak terkait mengenai rencana penutupan pabrik. Dalam pernyataannya, perusahaan memastikan akan memberikan dukungan kepada karyawan yang terdampak setelah keputusan resmi diambil.
Kepala Badan Gizi Nasional Ungkap Serangga sebagai Sumber Protein: Bisa Jadi Menu Program Makan Bergizi Gratis
Langkah ini menjadi salah satu upaya Bridgestone untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pasar dan meningkatkan efisiensi operasional di tengah tantangan ekonomi global. Penutupan pabrik di Lanklaar diharapkan dapat membantu perusahaan mengurangi beban kelebihan kapasitas dan menjaga keberlanjutan bisnis di kawasan Eropa.
Krisis keuangan yang melanda beberapa industri di Eropa terus mendorong perusahaan untuk mengambil langkah strategis, meski berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK). Bridgestone bukanlah satu-satunya yang menghadapi tantangan ini.***